Berkat Berhenti Merokok, Pria Yogyakarta Ini Bisa Naik Haji  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 23 Agustus 2016 18:33 WIB

Ilustrasi. Bbc.co.uk

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tak sia-sia Sukamto, 49 tahun, menghentikan kebiasaannya merokok. Selain badan bugar, dia juga bisa menunaikan ibadah haji pada 2014 dari hasil menyetor uang yang biasanya untuk membeli rokok ke tabungannya.

"Uang untuk beli rokok tetap saya alokasikan, setiap terima gaji langsung saya setorkan ke bank seharga belanja rokok satu bulan, Rp 400 ribu. Pada 2012, saya pakai untuk mendaftarkan naik haji," kata Sukamto, Selasa, 23 Agustus 2016.

Penduduk Mantrijeron, Kota Yogyakarta, ini berhenti merokok sejak 19 Januari 2003. Dia masih ingat saat itu dia mau ronda dengan tetangganya di kampung sembari berniat mulai berhenti merokok. Malam itu, ia bisa menahan godaan untuk merokok meski kawan-kawannya merokok. "Bismillah diniati, kalau malam ini tidak merokok, berikutnya pasti bisa," katanya mengenang saat itu.

Sepekan tanpa mengisap asap rokok dia merasa tertekan dan seperti sakau. Maklum dia sudah merokok sejak di SMP. Biasanya lulusan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini bisa menghabiskan dua bungkus per hari. Perasaan sakau itu dia alami selama tiga bulan pertama.

Toh dengan niat kuat Sukamto berhasil berhenti merokok. "Jika tidak ada niat yang kuat untuk berhenti merokok maka akan sulit, tetapi jika niat kuat maka akan berhasil meskipun harus mengalami masa sulit," ujar pegawai Dinas Pertanahan Daerah Istimewa Yogyakarta ini.

Uang untuk jatah membeli rokok pun mulai terkumpul banyak. Hingga 2013, ia telah mengumpulkan uang tabungan dari jatah duit rokok itu Rp 30 juta. Dari uang itu dia pakai untuk mendaftar haji pada 2012, membayar asuransi, dan berinvestasi. Dia menghitung, hingga umur dia pensiun dia bisa menabung Rp 70 juta dari uang rokok itu.

Istri Sukamto, Wiwin, mendukung keputusannya berhenti merokok. Selain menyehatkan badan, tabungan semakin menumpuk untuk membayar ongkos naik haji. "Dulu anak-anak tidak mau mendekat kalau Bapak merokok, sekarang banyak waktu untuk dekat dengan keluarga. Saya sangat mendukung," kata Wiwin, dosen Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto, Yogyakarta, ini.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

8 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

12 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

13 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

17 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

27 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

31 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

42 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

45 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

53 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya