Protes Penambangan Timah Liar, Warga Diitimidasi

Reporter

Selasa, 23 Agustus 2016 17:16 WIB

Kondisi hutan Belitung dengan lubang penambangan timah di Kepulauan Belitung, Provinsi Bangka Belitung. ANTARA/Teresia May

TEMPO.CO, Bangka Tengah - Beberapa warga di Desa Nibung, Simpang Perlang dan Kelurahan Berok, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah mengaku diintimidasi penambang timah ilegal di Sungai Nibung setelah melakukan protes. Protes dilakukan warga karena aktivitas penambangan liar itu menyebabkan permukiman mereka sering dilanda banjir.

"Warga yang memprotes dan melaporkan aktivitas tambang timah ilegal itu didatangi para penambang ke rumah. Mereka bilang jangan mengganggu kalau tidak mau kena batunya," ujar Syahrob Syahroni, warga Simpang Perlang, kepada wartawan, Selasa, 23 Agustus 2016.

Menurut Syahrob, sejak tambang timah ilegal tersebut beroperasi pada 2014, dampaknya telah menyebabkan pendangkalan di daerah aliran sungai. Bahkan 80 persen daerah aliran sungai sudah tertutup pasir serta beberapa tanggul jebol.

"Dulu lokasi itu tambang milik PT Koba Tin. Setelah ditutup, lahannya ditambang masyarakat. Sekarang kita sering kebanjiran setiap hujan tiba, mencapai 2 meter," ujar dia.

Syahrob mengimbuhkan masyarakat Nibung, Simpang Perlang dan Berok sudah beberapa kali melaporkan penambangan liar tersebut ke pemerintah daerah dan Kepolisian. Namun penambang tidak jera meski sudah beberapa kali ditertibkan.

"Kita melihat keseriusan penegakan hukum kurang sekali. Sebelumnya juga ada yang ditangkap, namun kasusnya tidak pernah sampai ke pengadilan," ujar dia.

Kepala Kepolisian Resor Bangka Tengah Ajun Komisaris Besar Frenky Yusandhy mengatakan berkomitmen memberantas aktivitas tambang timah ilegal. Sekitar satu bulan yang lalu, kata dia, polisi sudah melakukan penertiban.

"Jika memang ada aktivitas, akan kami cek. Pola penindakan yang kami lakukan adalah dengan mendatangi penambang dan memberikan peringatan untuk menghentikan aktivitasnya. Kalau masih membandel akan kami lakukan penegakan hukum," ujar dia.

Frenky tidak memungkiri bahwa polisi belum melakukan penindakan terhadap penampung timah dari hasil tambang ilegal. Meski penambang membandel, Frenky berjanji akan terus melakukan penertiban.

"Kedepannya kami akan tetap menindak setiap aktivitas tambang timah ilegal dengan bekerja sama dengan aparatur pemerintah daerah, camat dan desa," ujar dia.

Wakil Bupati Bangka Tengah Ibnu Saleh menambahkan pihaknya juga sudah beberapa kali melakukan penertiban. Jika masih ada tambang timah ilegal di lokasi tersebut, dia berjanji akan kembali melakukan penertiban. "Terkait banjir, kami sudah membangun beberapa tanggul. Kami mengimbau penambang untuk berhenti menggali di lokasi tersebut," ujar dia.

SERVIO MARANDA

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

1 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

3 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

6 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

9 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

11 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

27 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

28 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

28 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

29 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya