Penyanderaan WNI, Elona: Kapan Suami Saya Bisa Bebas?

Reporter

Kamis, 18 Agustus 2016 22:33 WIB

Polisi Filipina mengawal sandera Indonesia Muhammad Sofyan yang berhasil melarikan diri dari sekapan militan Abu Sayyaf, di Jolo, Sulu, Filipina selatan 17 Agustus 2016. Sofyan merupakan satu dari tujuh awak kapal Charles 001 yang disandera sejak 21 Juni lalu. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Samarinda - Keluarga lima sandera mengkhawatirkan kondisi mereka setelah dua sandera lainnya, M Sofyan dan Ismail ditemukan setelah melarikan diri dari sekapan penyandera. Lolosnya Sofyan dan Ismail bisa saja membuat penyandera marah dan dilampiaskan kepada lima sandera yang tersisa.

Sebanyak tujuh orang anak buah kapal tug boat TB Charles disandera pada 21 Juni 2016 di perairan Jolo, Filipina. Mereka disandera oleh dua kelompok berbeda saat TB Charles berlayar dari Filipina menuju Samarinda.


Empat orang di antaranya disebut-sebut berada dalam tangan kelompok Al Habsy Misaya. Mereka adalah M Sofyan (Oil man), Ismail (Mualim I), Robin Piter (Juru Mudi) dan M Nasir (Masinis III).


Sedangkan tiga lainnya belum diketahui disandera oleh kelompok apa, meski diduga kelompok militan Abu Sayyaf. Tiga orang itu adalah Ferry Arifin (Nakhoda), Mabrur Dahri (Kepala Kamar Mesin) dan Edy Suryono (Masinis II).


Istri Robin Piter, Elona Ramadhani, lebih banyak menangis karena saat ini masih tidak diketahui nasib suaminya. Ia hanya mendapat informasi, Robin Piter dan M Nasir masih dalam penyanderaan Al Habsy Misaya. "Kami belum tahu kapan suami saya bisa bebas,” kata Elona, Kamis, 18 Agustus 2016.


Elona meminta keseriusan pemerintah Indonesia agar seluruh sandera dibebaskan. Bahkan sebelumnya Elona menagih janji Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto, yang menyatakan pemerintah tetap berupaya membebaskan para sandera. Sebab, Senin, 15 Agustus 2016, yang merupakan hari ke-55 penyanderaan merupakan batas akhir pembayaran uang tebusan untuk empat sandera oleh kelompok Al Habsy Misaya. "Harapan saya jangan wacana-wacana saja, segera bebaskan suami saya," ujar Elona.


Advertising
Advertising

Sementara Juru Bicara Keluarga Sandera, Kurnia Ginting, tak menampik bebasnya M Sofyan dan Ismal berdampak pada lima orang yang masih disandera. Dia sudah menyampaikan kepada pihak perusahaan, PT Rusianto Bersaudara, agar diteruskan kepada pemerintah menyangkut kepastian pembebasan lima sandera itu. "Kami tegaskan kepada perusahaan agar mencari kepastian kondisi terkini lima sandera lainnya," ucapnya.


Kamis pagi tadi, Manager Personalia Side Sungai Lais PT Rusianto Bersaudara, Lalu Hadi Sanjay, berkunjung ke posko korban sandera Abu Sayyaf. Namun tidak banyak informasi yang diberikan perusahaan. "Pak Lalu hanya berkunjung sebentar untuk melihat kondisi kami, hanya silaturahmi," tutur Elona.


M. Sofyan dan Ismail ditemukan di Desa Barangay Bual, Kota Luuk, Sulu, pada Rabu, 17 Agustus 2016. Sofyan ditemukan lebih dulu sekitar pukul 07.30 waktu setempat. Sedangkan Ismail ditemukan sekitar pukul 16.30 waktu setempat. Informasi ditemukannya kedua sandera itu dikemukakan oleh juru bicara Komando Minandao Barat Mayor Filemon Tan Jr, yang disiarkan media on-line Inquirer.net


FIRMAN HIDAYAT





Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

4 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

5 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

6 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

6 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

8 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

11 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

12 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

18 hari lalu

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.

Baca Selengkapnya

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

26 hari lalu

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

Israel mengkonfirmasi telah menemukan jenazah seorang sandera Hamas yang tewas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

27 hari lalu

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

Keluarga para sandera warga negara Israel akan ke Gedung Putih pada 8 April 2024. Joe Biden mendesak agar ada kesepakatan dengan Hamas.

Baca Selengkapnya