Soal Freddy, Tim Pencari Fakta Akan Beberkan Cerita Haris  

Reporter

Kamis, 18 Agustus 2016 22:28 WIB

Koordinator Kuasa Hukum untuk Haris Azhar, Luhut MP Pangaribuan, Koordinator KontraS Haris Azhar, dan anggota Kuasa Hukum Turman M Panggabean, berjabat tangan usai konferensi pers di Jakarta, 8 Agustus 2016. Sebanyak 155 advokat dari berbagai wilayah di Tanah Air menyatakan kesediaan menjadi anggota kuasa hukum untuk membela Haris Azhar yang dilaporkan melakukan tindakan pencemaran nama baik oleh Polri, TNI dan BNN karena telah mempublikasikan cerita Freddy Budiman lewat media sosial. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota tim pencari fakta testimoni Freddy Budiman, Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, mengatakan timnya sudah kembali dari Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Jawa Tengah. “Ada bahan-bahan keterangan yang dikumpulkan,” kata Boy di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Agustus 2016.

Boy, yang juga Kepala Divisi Humas Polri, mengatakan para anggota tim pencari fakta diterima dengan baik di sana. Bahan-bahan keterangan ini akan disampaikan ke media oleh Ketua Tim Investigasi Irjen Dwi Prayitno. Menurut Boy, mereka tak membawa pulang rekaman closed-circuit television (CCTV).

“Tim independen mewawancarai beberapa orang,” ujarnya. Kedatangan mereka ke Nusakambangan adalah ingin mendapatkan keterangan tentang peristiwa pertemuan Freddy dengan Haris Azhar, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). Menurut Boy, pertemuan itu betul ada.

Namun, menurut Boy, soal perkataan Freddy kepada Haris, hanya Haris yang mendengar. “Haris yang membuat transkrip,” ucap Boy. "Yang sekarang harus dibuktikan, apakah isi perkataan Freddy benar atau tidak?"

Boy mengatakan semua petugas LP yang menyaksikan pertemuan antara Freddy dan Haris masih bertugas di sana. “Kecuali Pak Sitinjak,” tutur Boy. Sitinjak yang dia maksud adalah mantan Kepala LP Nusakambangan Liberty Sitinjak, yang kini bertugas di Nusa Tenggara Timur.

Pada 2014, Sitinjak bersama petugas LP menerima Koordinator Kontras Haris Azhar. Haris berbincang dengan para tahanan di sana, termasuk terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman. Haris lalu menuliskan curahan hati Freddy di media sosial Facebook.

Namun cerita tersebut baru diungkapkan Haris kepada publik empat jam menjelang eksekusi mati Freddy, Kamis malam, 28 Juli 2016. Adapun cerita Freddy, menurut Haris, Freddy selama ini dibantu petugas Badan Narkotika Nasional dan Bea-Cukai untuk memasukkan narkoba ke Indonesia.

Freddy juga menyatakan, seperti yang diungkap Haris, telah menyetor uang ratusan miliaran rupiah kepada orang-orang yang diduga sebagai pejabat BNN dan Mabes Polri. Seorang perwira bintang dua TNI, kata Haris, juga ikut semobil dengan Freddy untuk mengawal narkoba yang dibawa Freddy dari Medan ke Jakarta.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

19 jam lalu

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

Polri mengadakan kerja sama antarnegara untuk menangkap bandar Narkoba Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

21 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

23 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

2 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

2 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

3 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

4 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

5 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

5 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

5 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya