Menteri Luhut: Arcandra Masih Berpeluang Berkarier di Sektor Energi

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 18 Agustus 2016 09:15 WIB

Sejumlah orang mengajak Arcandra Tahar untuk berfoto bersama dan saat Arcandra menyambangi Masjid Al-Azhar, Jakarta Selatan, 16 Agustus 2016. TEMPO/Bagus Prasetiyo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman sekaligus pelaksana tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Luhut Binsar Pandjaitan, mengisyaratkan Arcandra masih memiliki peluang berkarier di sektor energi di Indonesia setelah diberhentikan dari posisi Menteri Energi pada Senin malam, 15 Agustus 2016 lalu.

“Saya tak mau berpolemik, tapi tunggu saja,” ucap Luhut saat ditemui setelah menggelar nonton bareng film 3 Dara di Jakarta, Rabu, 17 Agustus, 2016.

Menurut Luhut, Indonesia membutuhkan sosok seperti Arcandra. Pria yang telah lama tinggal di Amerika itu dinilai dapat melakukan penghematan di sektor energi hingga puluhan dolar. Penghematan ini, ujar dia, tak terlihat pada menteri-menteri sebelumnya.

“Mari lihat hasilnya (Arcandra),” ujarnya. Luhut menganggap semua perhitungan yang dilakukan Arcandra selama 20 hari menjabat Menteri Energi sangat rasional. Itu sebabnya, Luhut akan melanjutkan kebijakan Arcandra. “Kami akan melakukan penghematan di sana-sini.”

Luhut juga berpesan agar kasus yang membelit Arcandra tidak dibuat polemik dan berjalan sesuai dengan proses. Bahkan perkara kewarganegaraannya pun tak perlu dipermasalahkan.

“Maka dari itu, kalau nanti negara memanggil orang seperti Candra lagi untuk membenahi sektor energi, kita tak perlu berkomentar,” tutur Luhut.

Presiden Joko Widodo memberhentikan Arcandra sebagai Menteri Energi efektif per Selasa, 16 Agustus 2016. Pemberhentian ini terkait dengan isu status kewarganegaraan yang dimiliki Arcandra.

"Menyikapi pertanyaan publik soal Arcandra dan setelah memperoleh informasi dari berbagai sumber, Presiden memutuskan memberhentikan dengan hormat Arcandra Tahar dari posisinya sebagai Menteri Energi," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam jumpa pers di Istana Presiden, Senin malam, 15 Agustus 2016.

BAGUS PRASETIYO




Berita terkait

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

10 jam lalu

Anggota Komisi I DPR Sebut Kewarganegaraan Ganda Tak Boleh Semata karena Alasan Ekonomi

TB Hasanuddin mengatakan usulan pemberian kewarganegaraan ganda seperti disampaikan Luhut tidak bisa serta-merta hanya berdasarkan alasan ekonomi saja

Baca Selengkapnya

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

1 hari lalu

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

1 hari lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

9 hari lalu

Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

Untuk berpindah status WNA menjadi WNI terdapat beberapa syarat dan proses yang perlu dilalui. Ini informasi lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

15 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

India Siap Berlakukan Undang-undang Kontroversi soal Kewarganegaraan

52 hari lalu

India Siap Berlakukan Undang-undang Kontroversi soal Kewarganegaraan

Pemerintahan Narendra Modi akan menerapkan undang-undang kewarganegaraan kontroversial yang mengecualikan umat muslim.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perintahkan Menteri Yasonna Laoly Bikin Kajian Status Kewarganegaraan Diaspora

57 hari lalu

Jokowi Perintahkan Menteri Yasonna Laoly Bikin Kajian Status Kewarganegaraan Diaspora

Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk membuat kajian mengenai status kewarganegaraan.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Volodymyr Zelensky Usulkan Aturan Kewarganegaraan Ganda

22 Januari 2024

Volodymyr Zelensky Usulkan Aturan Kewarganegaraan Ganda

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengusulkan perubahan konstitusi untuk mengizinkan kewarganegaraan ganda sebagai tanda terima kasih pada diaspora Ukraina.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya