Menko Maritim dan Sumber Daya selaku Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan turun dari kendaraan dinasnya saat tiba di Kementerian ESDM, Jakarta, 16 Agustus 2016. Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk selaku Plt Menteri ESDM menggantikan Arcandra Tahar yang telah diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo. ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dia tak akan berlama-lama menjadi pelaksana tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Menurut Luhut, paling lambat bulan depan Menteri ESDM definitif sudah ditentukan Presiden Joko Widodo.
"Secepat mungkinlah, paling lambat bulan depan," kata Luhut saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Gedung BPPT I, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Agustus 2016.
Luhut berujar tidak ingin berlama-lama menjadi pelaksana tugas setelah Presiden Jokowi memberhentikan Arcandra Tahar karena berkewarganegaraan ganda. "Ya, masak lama-lama, memang kerjaangue cuma itu," ucapnya.
Mengenai sosok pengganti Arcandra, apakah berasal dari dalam negeri atau yang sedang berada di luar negeri, Luhut mengaku tidak tahu. "Saya tak tahu, tanya Pak Presiden saja," ujarnya.
Luhut menuturkan sebenarnya dia tidak ada masalah bekerja di dua posisi menteri. Bahkan ia berkelakar mulai hari ini sudah aktif bekerja. "Tadi saja sudah kerja kok, tak ada masalah."
Selama menjabat pelaksana tugas Menteri ESDM, Luhut mengatakan akan meneruskan program kerja yang dicanangkan Arcandra. Termasuk menurunkan cost pengembangan Masela seperti konsep Arcandra.
Arcandra memiliki kalkukasi yang bisa menurunkan cost pengembangan Blok Masela, dari US$ 22 miliar ke US$ 15 miliar. Luhut mengaku menyukai konsep Arcandra dan akan tetap menggunakannya. "Iyalah, Pak Candra-lah. Bagus barang itu kok."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengusulkan perubahan konstitusi untuk mengizinkan kewarganegaraan ganda sebagai tanda terima kasih pada diaspora Ukraina.