TEMPO.CO, Jakarta -Tiga penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tulungagung kabur dengan menjebol atap ruangan, dini hari Sabtu, 13 Agustus 2016. Syaifulloh Nursadewa, 33 tahun, Hario Mintonugroho, 27 tahun, dan Edi Kurniawan, 21 tahun, diduga mengetahui kelemahan bangunan penjara.
Ketiganya adalah para pelaku kejahatan pencurian yang kerap ditangkap polisi dan dijebloskan ke penjara itu. “Mereka residivis yang keluar masuk penjara,” kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Tulungagung, Komisaris Gde Dewa Juliana, Sabtu, 13 Agustus 2016.
Ketiga penjahat ini diperkirakan kabur dengan memanfaatkan situasi. Mereka menghuni ruang G yang merupakan ruang isolasi warga binaan bermasalah bersama satu orang lainnya. Saat hujan deras, tiga di antara mereka menjebol plafon ruangan yang tak terlalu tinggi. Selanjutnya mereka masuk ke dalam atap dan mematahkan kayu penyangga genting yang sudah rapuh. Di tengah guyuran hujan deras, Syaifulloh, Hario, dan Edi melompat ke luar pagar penjara dan melarikan diri.
Kepala Lapas Tulungagung Wahyu Prasetya mengatakan tak semua penghuni ruangan itu melarikan diri. Dari empat penghuni, satu orang menolak diajak kabur. Saat ini narapidana itu masih menjalani pemeriksaan polisi sebagai saksi untuk mengetahui alur pelarian tiga rekannya.
Wahyu menjelaskan, peristiwa itu diduga terjadi antara pukul 02.00 – 03.00. Sebab setengah jam sebelumnya petugas sempat berpatroli dan menemukan keempat penghuni masih berada di tempat. Peristiwa itu baru diketahui pukul 04.00 saat petugas penjara memeriksa pagi hari menjelang solat subuh. “Situasi gelap dan hujan deras hingga membuat pergerakan mereka tak begitu terlihat sipir,” kata Wahyu.
Hingga kini Kepolisian Resor Tulungagung masih memburu mereka. Dua tim Satuan Reserse Kriminal dikerahkan untuk melacak jejak mereka yang masih terlihat jelas di sekitar Lapas.
Lemahnya pengawasan di Lapas Tulungagung ini mengingatkan pada kasus tewasnya seorang tahanan anak Januari 2012. Hisyam Dayu Firmansyah, 15 tahun, tahanan anak kasus narkoba ditemukan tewas di kamar mandi tahanan. Hasil penyelidikan polisi menyebutkan Hisyam tewas setelah dihajar teman-temannya di Blok F yang dihuni 11 tahanan anak lainnya.
Hisyam yang dituduh sebagai mata-mata polisi ini juga sempat dianiaya tahanan dewasa tanpa diketahui petugas. Bahkan petugas Lapas sempat berdalih tewasnya tahanan itu akibat terpeselet di kamar mandi.