2017, Banten Pangkas Sejumlah Pos Anggaran

Reporter

Jumat, 12 Agustus 2016 23:45 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Banten - Pemerintah Provinsi Banten memutuskan memangkas beberapa pos anggaran pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2017. Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Banten Nandi S Mulya mengatakan, penyusunan APBD 2017 yang sudah masuk tahap pembahasan Rancangan Kebijakan Umum Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Nandy mengatakan, selain menggurangi atau menghapus honorarium, Pemprov Banten juga berencana mengurangi alokasi insentif pajak daerah atau yang biasa disebut upah pungut. Kebijakan-kebijakan tersebut rencananya akan berlaku pada APBD Banten tahun anggaran 2017.

"Belanja-belanja yang lain harus disesuaikan yaitu menghilangkan (menghapus) honorarium tim internal, mengurangi frekuensi honorarium tim terkoordinasi, dan mengurangi alokasi insentif pajak daerah (upah pungut-red)," ujar Nandy Jum’at, 12 Agustus 2016.

Nandy menjelaskan, penyusunan APBD Banten 2017 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena disertai kebijakan-kebijakan lokal yang diharapkan dapat membuat pelaksanaan pembangunan di lingkungan pemprov lebih efektif dan efisien.

"Selain itu, kita berencana mengurangi alokasi belanja perjalanan dinas, belanja sewa, belanja makanan dan minuman belanja jasa konsultasi/tenaga ahli, belanja ATK, belanja kursus dan uang saku. Ini harus menjadi perhatian serius dalam upaya mengedepankan prinsip-prinsip anggaran yang transparan, akuntabel, disiplin, berkeadilan, efektif, dan efisien,” kata Nandy.

Ketua Harian Badan Anggaran (Banang) DPRD Banten Budi Prajogo meminta Pemprov Banten berhati-hati dalam mengambil kebijakan. Budi tidak ingin adanya pengurangan insentif tersebut justru menurunkan pendapat daerah, lantaran kinerja pegawai melemah.

Menurut Budi, Pemprov dan DPRD memang sepakat melakukan efisiensi anggaran, terutama biaya pegawai yang terkait dengan belanja langsung. Namun, Budi ingin ada pembahasan lebih lanjut dengan DPPKD agar DPRD tahu alasan kebijakan tersebut. "Ini harus dikaji lagi seperti apa. Jadi jangan kita kejar efesiensi anggaran, tapi malah pendapatnya jadi turun akibat kebijakan itu sendiri," ujar Budi.

Sementar itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta pemerintah mengurungkan rencana menahan dana transfer untuk daerah. Aher, sapaan Ahmad Heryawan, mengatakan, sudah mengutus Biro Keuangan untuk meminta kepastian rencana pemerintah menahan dana transfer daerah. “Kalau dana transfer itu ditahan, bahaya juga, gaji dari mana nnati. Sementara semua dana sudah dialokasikan ke anggaran-anggaran belanja, jadi dana yang berasal dari transfer, dari bagi hasil, dan PAD (pendapatan asli daerah) Jawa Barat itu seluruhnya sudah gabung jadi satu APBD dan semuanya masuk dalam kerangka anggaran,” kata dia.

Menurut Aher, risiko penahanan dana transfer itu yang terberat adalah daerah tidak bisa membiayai proyek tender yang sudah beres dikerjakan. “Nanti ada pekerjaan selesai, gak bisa dibayar nanti,” kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, rencana pemerintah yang akan memotong dana perimbangan untuk daerah menunda pembahasan APBD Perubahan. Pemotongan dana transfer yang merupakan komponen pendapatan itu biasanya dicantumkan dalam Peraturan Menteri Keuangan.

WASIUL ULUM | AHMAD FIKRI



Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

11 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

27 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

58 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

6 Februari 2024

Anies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial

Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

20 Januari 2024

Mahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD

Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

18 Januari 2024

Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca Selengkapnya

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

18 Januari 2024

Gibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya

Mendapat pertanyaan seputar usulan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, Gibran hanya mengucapkan terima kasih.

Baca Selengkapnya

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

17 Januari 2024

Fraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres

Fraksi PDIP DPRD Solo mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo. Hal ini buntut dari seringnya Gibran cuti.

Baca Selengkapnya