Bentrokan MNLF vs Abu Sayyaf Saat Nego Pembebasan WNI

Reporter

Editor

Erwin prima

Kamis, 11 Agustus 2016 23:31 WIB

Aktivis Aliansi Masyarakat Peduli Bangsa melakukan aksi unjuk rasa, di depan Kedutaan Besar Filipina, Jakarta, 1 Agustus 2016. Mereka mendesak pemerintah Filipina untuk aktif membebaskan 10 WNI yang masih disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo membenarkan adanya bentrokan antara Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) dan kelompok Abu Sayyaf di perairan Sulu, Filipina Selatan. Dalam bentrokan saat negosiasi pembebasan sandera warga negara Indonesia tersebut, terdapat empat anggota militan Abu Sayyaf yang tewas.

“Soal penyanderaan, itu Presiden (Rodrigo) Duterte kerja sama dengan MNLF, sudah mengadakan pembersihan. Saya ucapkan terima kasih,” ujar Gatot kepada Tempo di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Agustus 2016.

Gatot pun membenarkan informasi bahwa salah satu yang tewas adalah Jennor Lahab alias Jim “Dragon”, yang terlibat dalam penculikan 10 WNI pada Maret 2016. “Informasi terakhir, iya itu Dragon yang dulu juga sempat mengeksekusi warga Kanada. Dia dan tiga lagi sudah tertembak mati.”

Dilansir dari laman Inquirer pada 9 Agustus lalu, jenazah keempat orang tersebut dibawa ke perkampungan Punjungan, untuk kemudian diserahkan kepada keluarga masing-masing. Dalam kontak senjata di Pulau Jolo, tim MNLF dipimpin Nur Misuari, tokoh yang berperan dalam pembebasan WNI dalam kasus sebelumnya.

Gatot mengatakan pihaknya mendukung upaya pembebasan sandera lewat suplai informasi intelijen. “Jadi, saya siapkan semuanya, operasi intelijen. Bantu intelijen Filipina adakan pembersihan (kelompok radikal).”

Indonesia tengah menghadapi sejumlah kasus penyanderaan. Selain penyanderaan tujuh WNI awak kapal Charles 001 dari Samarinda yang terjadi pada 21 Juni, ada pula tiga WNI awak kapal ikan berbendera Malaysia yang diculik pada 8 Juli. Seluruh sandera terpantau berada di wilayah perairan Sulu, dalam kondisi selamat, meski beberapa sempat diberitakan sakit.

Rentetan kasus penyanderaan di Filipina mendorong presiden Filipina Rodgrido Duterte untuk mengadakan pembasmian aksi kriminal, baik yang berhubungan dengan penculikan di laut maupun kasus narkoba.

YOHANES PASKALIS | INQUIRER | THE PHILIPPINE STAR

Berita terkait

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

1 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

16 jam lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

1 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

2 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

6 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

7 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

12 hari lalu

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.

Baca Selengkapnya

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

21 hari lalu

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

Israel mengkonfirmasi telah menemukan jenazah seorang sandera Hamas yang tewas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

21 hari lalu

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

Keluarga para sandera warga negara Israel akan ke Gedung Putih pada 8 April 2024. Joe Biden mendesak agar ada kesepakatan dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Israel Mulai Putus Asa dengan Pembicaraan Damai yang Dimediasi Qatar dan Mesir

31 hari lalu

Israel Mulai Putus Asa dengan Pembicaraan Damai yang Dimediasi Qatar dan Mesir

Pihak yang bersengketa dalam perang Israel -Hamas telah meningkatkan upaya negosiasi dengan di mediasi Qatar dan Mesir.

Baca Selengkapnya