Kalla: Kasus Jessica, Polisi Harus Melek Teknologi

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 11 Agustus 2016 21:35 WIB

Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso mengecek berkas perkaranya saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 10 Agustus 2016. Pada sidang kali ini saksi ahli Mohammad Nuh menjelaskan secara detail rekaman CCTV pada saat asal mula kejadian hingga terjadi pembunuhan korban Wayan Mirna Salihin di Cafe Olivier, Grand Indonesia pada Januari lalu. TEMPO/Eko siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Polri meningkatkan kemampuan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, termasuk di bidang teknologi. Sebab, tantangan Polri masa kini jauh lebih sulit dibanding masa lalu.

"Dahulu masalah polisi tentu kriminal atau kejahatan yang diselesaikannya sangat sederhana dibandingkan sekarang. Pencurian, perampokan, penipuan, atau kejahatan-kejahatan lainnya, namun pada dewasa ini sangat berbeda," kata Kalla saat menghadiri peluncuran buku Jenderal Polisi RS Soekanto Tjokrodiatmodjo, Kamis, 11 Agustus 2016, di kampus Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta.

Kalla mencontohkan kasus kopi bersianida yang menewaskan Mirna Wayan Salihin. Kasus itu menjadikan Jessica sebagai terdakwa pembunuhan. Kalla mengaku menyaksikan sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu melalui siaran televisi pada Rabu malam. Sidang itu menghadirkan saksi ahli IT yang menganalisis rekaman CCTV secara digital forensik tentang siapa yang menaburkan sianida ke dalam kopi Mirna.

"Bagaimana diskusi diracun atau tidak di restoran, begitu rumit dibandingkan dulu. Kalau dulu pelaku digertak sedikit mungkin selesai, sekarang tentu metode ilmiah solusinya," kata Kalla.

Artinya, Kalla melanjutkan, Polri harus menguasai teknologi disamping kemampuan fisik dan otak. Kemampuan ini akan meningkatkan fungsi Polri dalam melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat maupun dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dan menegakan hukum.

Fungsi tersebut telah diletakkan Kepala Polri pertama, yakni Jenderal Soekanto. "Sama kata-katanya, tapi tugasnya beda. Saat ini banyak kejahatan di bidang keuangan, terorisme, tentu waktu itu berbeda," kata Kalla.

Soekanto, kata Kalla, adalah Kapolri yang menjabat paling lama dalam sejarah Indonesia. Dia menjadi pimpinan korps Tribrata selama 14 tahun pada 1945-1959. "Kita memperingati beliau sebagai pendiri Kepolisian, kita harus melaksanakan tugas dengan cara berbeda, teknologi yang berbeda, sesuai zamannya," kata Kalla.

Buku perjalanan hidup Soekanto ini ditulis Awaloedin Djamin dan Ambar Wulan. Awaloedin adalah pucuk pimpinan Polri kedelapan yang menjabat Kapolri pada 1978-1982. Dalam sambutannya, Awaloedin menjelaskan jasa-jasa besar Soekanto sebagai Kepala Kepolisian Nasional pertama. Soekanto dianggap sangat tepat ditetapkan menjadi Bapak Kepolisian Negara Republik Indonesia dan peletak dasar kepolisian nasional yang profesional dan modern.

"Soekanto tidak hanya tokoh besar Kepolisian Negara Republik Indonesia, tapi juga tokoh besar bangsa Indonesia yang perlu dihargai, dibanggakan, dan menjadi panutan bagi generasi sekarang dan mendatang," kata Awaloedin.

AMIRULLAH

Berita terkait

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

8 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

8 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

9 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

11 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

12 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

13 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

13 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengadilan Negeri Solo Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru terhadap Gibran

18 jam lalu

Alasan Pengadilan Negeri Solo Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru terhadap Gibran

Putusan Majelis Hakim itu diambil dengan pertimbangan dan pendapat bahwa gugatan yang diajukan Almas terhadap Gibran bersifat Vexatious Litigation.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya