Transparansi Internasional: 2002, Tahun Kekecewaan Berantas Korupsi

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 09:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekretaris Jenderal Transparansi Internasional Indonesia, Emmy Hafild, menilai tahun 2002 merupakan tahun kekecewaan terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia. Sebab, banyak pejabat publik yang terjerat kasus korupsi tanpa malu masih menduduki jabatan publiknya. "Pejabat publik banyak yang tak punya martabat," katanya, saat menyampaikan catatan awal tahun 2003, di Jakarta, Senin (13/1). Emmy mencontohkan, nyaris semua pemimpin Indonesia menjadi tersangka atau terdakwa suatu kasus penilapan duit negara. Pejabat itu, antara lain, Wakil Ketua MPR, Ginandjar Kartasasmita, menjadi tersangka korupsi technical assistance contract Pertamina, yang diduga merugikan negara US $ 23, 3 juta; Ketua DPR, Akbar Tandjung, menjadi terdakwa korupsi Bulog Rp 40 miliar; anggota DPR, Nurdin Halid, terjerat korupsi KDI dan Inkud di Sulawesi Utara; Gubernur BI, Syahril Sabirin, terdakwa korupsi Bank Bali lebih dari Rp 900 juta; dan Jaksa Agung, M.A. Rachman, yang lalai melaporkan harta kekayaannya yang diduga hasil korupsi. Menurut Emmy, para pejabat publik itu terlihat lebih sibuk membersihkan nama baiknya daripada mempertanggungjawabkan perilakunya. "Mereka lebih sering menggugat balik orang yang dianggap mencemarkan nama baiknya," kata Emmy. Dalam urusan ini, ia mengambil contoh Wakil Ketua DPR, A.M. Fatwa, dan anggota DPR, Permadi, soal tudingan suap dari PT Pencetak Uang Republik Indonesia. Sebab itu, dalam paparan catatan awal tahun ini, Emmy memberi judul makalahnya dengan "Dicari: Pejabat yang Berintegritas Tinggi." Ditegaskan, peristiwa pada 2002 lebih banyak diwarnai dengan gonjang-ganjing tudingan suap di beberapa lembaga pemerintahan dan legislatif. Emmy juga menilai lembaga kepresidenan yang kini dikendalikan Megawati Soekarnoputri telah kembali ke budaya birokrasi Orde Baru. "Istana jadi angker bagi setiap orang," katanya. Akibatnya, lembaga itu menjadi tertutup, bahkan bagi wartawan. Tapi, ia juga mengkritik media yang disebutnya enggan mengupas korupsi di lembaga kepresidenan. Ia membandingkan berita media yang "mengupas habis wajah" Presiden BJ Habibie dan Abdurrahman Wahid. Selanjutnya, Emmy menyoroti kemewahan ulang tahun suami presiden, Taufik Kiemas, di Bali. Juga perjalanan Megawati ke beberapa negara. Dalam kegiatan-kegiatan ini, Megawati disebut kerap menghamburkan uang hanya untuk keperluan protokoler, seperti sewa hotel dan biaya perjalanan. "Satu helikopter saja harganya bisa US$ 750 per jam. Hitung saja berapa kali Presiden naik helikopter jika bepergian," katanya. Tak luput, Emmy menyoal kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak, tarif dasar listrik dan telepon. Kebijakan itu sangat berlawanan dengan rencana pemerintah yang lain, yakni membebaskan para konglomerat dari tuntutan pengadilan. "Padahal, kenaikan harga itu untuk membayar utang konglomerat bermasalah itu," katanya. Pada 2003, Emmy berharap pada kerja Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Ia menyebut dengan diberikannya hak subpuna, komisi bisa memeriksa pejabat yang terindikasi korupsi jika kejaksaan atau polisi gagal memeriksanya. Dia pun menyayangkan rencana pembentukan komisi itu keburu dipolitisasi untuk menghapus kerja Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara yang kini sudah bekerja. "Padahal, fungsi KPKPN ada dalam komisi itu," katanya. (Bagja Hidayat-Tempo News Room)

Berita terkait

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

8 menit lalu

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

Gibran Rakabuming Raka memberikan respons soal peluang bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan koalisi pemerintahan

Baca Selengkapnya

KBRI Doha Minta Suporter Tak Ganggu Privasi Timnas U-23 Jelang Laga Indonesia vs Irak di Piala Asia U-23

10 menit lalu

KBRI Doha Minta Suporter Tak Ganggu Privasi Timnas U-23 Jelang Laga Indonesia vs Irak di Piala Asia U-23

KBRI Doha menilai para pemain Timnas U-23 masih harus menjalani pertandingan penting di Piala Asia U-23 2-24 untuk amankan tiket Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

12 menit lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

14 menit lalu

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

PT PLN (Persero) dan PT Huawei Tech Investment berkolaborasi dalam Joint Innovation Center (JIC). Proyek itu untuk memperkuat transformasi digital.

Baca Selengkapnya

HUT Kabupaten Banyuasin Ke-22, Bupati Hani Syopiar Rustam Lepas Peserta Jalan Santai

16 menit lalu

HUT Kabupaten Banyuasin Ke-22, Bupati Hani Syopiar Rustam Lepas Peserta Jalan Santai

Bupati Hani menyambut baik digelarnya kegiatan jalan santai memeriahkan HUT Kabupaten Banyuasin Ke-22 yang diikuti ribuan peserta.

Baca Selengkapnya

Jadwal Piala Thomas dan Piala Uber 2024 Rabu 1 Mei, Tim Putra dan Putri Bulu Tangkis Indonesia Berjuang Jadi Juara Grup

22 menit lalu

Jadwal Piala Thomas dan Piala Uber 2024 Rabu 1 Mei, Tim Putra dan Putri Bulu Tangkis Indonesia Berjuang Jadi Juara Grup

Di pertandingan terakhir penyisihan grup Piala Thomas dan Piala Uber 2024, tim putra dan tim putri Indonesia berjuang meraih posisi juara grup.

Baca Selengkapnya

Ribuan Tersangka Judi Online Ditangkap pada 2023-2024, Polisi Sebut Motif Ingin Kaya secara Instan

22 menit lalu

Ribuan Tersangka Judi Online Ditangkap pada 2023-2024, Polisi Sebut Motif Ingin Kaya secara Instan

Selama 2023-2024, para pelaku judi online menggunakan berbagai modus untuk menggaet orang ikut permainan haram itu.

Baca Selengkapnya

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

24 menit lalu

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bayern Munchen vs Real Madrid di Liga Champions, Thomas Tuchel Berharap Terbantu Atmosfer Allianz Arena

25 menit lalu

Bayern Munchen vs Real Madrid di Liga Champions, Thomas Tuchel Berharap Terbantu Atmosfer Allianz Arena

Manajer Bayern Munchen Thomas Tuchel berharap dukungan total pendukung Die Roten saat menjamu Real Madrid di semifinal Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

28 menit lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya