KPAI: Bersekolah Seharian Ganggu Intensitas Interaksi Anak  

Reporter

Selasa, 9 Agustus 2016 12:26 WIB

Ketua KPAI, Asrorun Ni`am Sholeh (tengah). TEMPO/Larissa Huda

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia menganggap wacana bersekolah sepanjang hari (full day school), yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dapat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang anak karena kurangnya intensitas interaksi.

"Menghabiskan waktu dengan durasi panjang di sekolah dapat mengganggu intensitas interaksi anak," kata Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh, dalam keterangan resmi, Selasa, 9 Agustus 2016.

Menurut Asrorun, anak-anak butuh interaksi dengan teman sebaya di sekolah, lingkungan tempat tinggal, dan keluarga di rumah. Dengan bersekolah sepanjang hari, intensitas pertemuan anak dengan orang tua juga akan berkurang.

Apalagi tidak semua orang tua murid bekerja. Kondisi orang tua yang beragam tidak bisa digeneralisasi bahwa kebijakan bersekolah sepanjang hari menyelesaikan semua masalah anak. Karena itu, dia meminta Muhadjir melakukan pengkajian secara utuh sebelum diterapkan. "Kebijakan nasional harus didasarkan pada kajian yang utuh."

Asrorun juga menganggap kebijakan yang diusulkan ini lebih mengutamakan faktor orang tua yang bekerja, sehingga jadwal anak diubah. Padahal, untuk menjawab permasalahan anak, seharusnya perbaikan kebijakan itu berporos pada anak. Juga harus ada perbaikan pada sistem pendidikan. "Tidak hanya dengan 'mengandangkan' anak di sekolah semata."

KPAI tidak mempersoalkan waktu belajar. Sebab, orang tua diberi keleluasaan memilih model pembelajaran yang sudah terafiliasi dengan keragaman kondisi anak, orang tua, dan masyarakat.

Adapun masukan dari KPAI terhadap wacana bersekolah sepanjang hari adalah penambahan beban guru, penambahan biaya untuk kegiatan, serta harus disesuaikan dengan kegiatan anak dan orang tua. Juga dengan orang tua yang tidak bekerja dan keragaman kondisi sosial di berbagai daerah.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Kak Seto Inginkan Satgas Perlindungan Anak Sampai Tingkat RT

28 Agustus 2021

Kak Seto Inginkan Satgas Perlindungan Anak Sampai Tingkat RT

Melihat tingkat kekerasan terhadap anak terus meningkat, Kak Seto menginginkan Indonesia memiliki Satgas Perlindungan Anak hingga tingkat RT.

Baca Selengkapnya

Aduannya soal Anjay Dijawab Komnas Anak, Lutfi Agizal: Alhamdulillah

29 Agustus 2020

Aduannya soal Anjay Dijawab Komnas Anak, Lutfi Agizal: Alhamdulillah

Laporan Lutfi Agizal soal kata anjay akhirnya dijawab Komnas Perlindungan Anak pada Sabtu, 29 Agustus 2020, lewat rilis resmi mereka.

Baca Selengkapnya

Ingin Advokasi Anak Tahanan Rusuh 22 Mei, KPA Akan Usahakan Ini

24 Juli 2019

Ingin Advokasi Anak Tahanan Rusuh 22 Mei, KPA Akan Usahakan Ini

Komnas Perlindungan Anak berkonsentrasi ingin membebaskan anak yang disangka melakukan tindakan melanggar hukum.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi Proyek Sekolah, Mantan Kepala Dinas Lepas Tangan

12 Juli 2018

Dugaan Korupsi Proyek Sekolah, Mantan Kepala Dinas Lepas Tangan

Mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto mengaku tak tahu ihwal dugaan korupsi proyek sekolah tahun anggaran 2017. Apa kata dia?

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi Proyek Rehab Sekolah, Polisi Akan Gelar Perkara

10 Juli 2018

Dugaan Korupsi Proyek Rehab Sekolah, Polisi Akan Gelar Perkara

Polisi memastikan terus menyelidiki dugaan korupsi proyek rehabilitasi 119 sekolah di Jakarta senilai Rp 191 miliar.

Baca Selengkapnya

Ada Anak-anak dalam Demo Rohingya, KPAI: Itu Melanggar Hak Anak  

4 September 2017

Ada Anak-anak dalam Demo Rohingya, KPAI: Itu Melanggar Hak Anak  

Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPAI) Arist Merdeka Sirait menyayangkan dilibatkannya anak-anak dalam aksi demonstrasi di depan Kedubes Myanmar.

Baca Selengkapnya

Tergiur Sate Ayam, Siswi SD Dicabuli Sebelum Sekolah

14 Agustus 2017

Tergiur Sate Ayam, Siswi SD Dicabuli Sebelum Sekolah

Seorang bocah kelas 1 SD dicabuli pedagang sate sebelum
sekolah.

Baca Selengkapnya

Siswa Berkebutuhan Khusus di Depok Ditampung di 3 SMP  

26 Juli 2017

Siswa Berkebutuhan Khusus di Depok Ditampung di 3 SMP  

Tiga SMP Negeri di Kota Depok menerima 18 orang siswa berkebutuhan khusus tahun ajaran 2017/2018.

Baca Selengkapnya

Yayasan Bangkrut, SD Kasih Ananda II di Jakarta Timur Ditutup

25 Juli 2017

Yayasan Bangkrut, SD Kasih Ananda II di Jakarta Timur Ditutup

Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Bowo Irianto, mengatakan pihaknya menutup SD Kasih Ananda II di Jakarta Timur, karena bangkrut.

Baca Selengkapnya

KPAI Berharap Tak Ada Bullying dalam Orientasi Siswa Baru

11 Juli 2017

KPAI Berharap Tak Ada Bullying dalam Orientasi Siswa Baru

Untuk sekolah yang melakukan orientasi peserta didik baru, KPAI mengimbau agar dipastikan tidak ada bullying.

Baca Selengkapnya