Gelisah Gatutkaca di Ritual Tungguk Tembakau

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 5 Agustus 2016 18:09 WIB

Warga berbondong-bondong membawa aneka macam sesaji menuju makam Gunung Sari untuk melakukan Ritual Tungguk Tembakau di Lereng Gunung Merapi-Merbabu, Desa Senden, Boyolali, Jawa Tengah, 3 Agustus 2016. TEMPO/Bram Selo Agung

TEMPO.CO, Boyolali - Duduk tanpa alas di belakang panggung utama ritual Tungguk Tembakau, Temin tampak gelisah. Namun, kegelisahan lelaki berkostum Gatutkaca itu bukan karena grogi lantaran baru sekali kelompok jathilannya diminta berpentas di hadapan sejumlah pejabat nasional.

Pada menit-menit terakhir menjelang pentasnya, lelaki berkumis lebat dengan riasan yang semakin menonjolkan kegarangan itu masih menerka-nerka berapa harga tembakau yang akan ditetapkan pihak industri rokok yang biasa membeli hasil panen para petani di desanya. “Hasil panen tembakau kali ini sepertinya jauh dari harapan,” kata Temin, 42 tahun.

Temin adalah satu dari 35 penari yang tergabung dalam kelompok Budi Suko Rahayu asal Dukuh Sengon, Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Siang itu, Rabu 3 Agustus 2016, jathilan Budi Suko Rahayu didapuk sebagai pengisi acara utama seusai ritual tungguk atau petik perdana panen tembakau. Ritual tungguk tembakau adalah tradisi turun temurun para petani di lereng Gunung Merbabu wilayah Boyolali.

Ritual sebagai wujud syukur sebelum memulai panen tembakau itu biasa dilakukan para petani secara individu. Berkat kolaborasi Sivitas Akademika Universitas Indonesia dengan masyarakat Desa Senden, ritual tahun ini dilaksanakan secara serentak sehingga lebih meriah. “Di sini kami bukan sekadar menghibur, tapi juga turut merayakan tungguk (petik perdana). Karena kami semua juga petani tembakau,” kata Temin.


Menurut dia, jathilan yang akan dia pentaskan hanya memberikan hiburan sesaat. “Seusai acara, petani tembakau akan teringat lagi pada anjloknya hasil panen dan jebloknya kualitas tembakau karena dampak fenomena cuaca kemarau basah,” kata Temin.


Menurut Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Boyolali, Widodo, tingginya curah hujan selama ini diprediksi menurunkan produktivitas tembakau hingga sekitar 30 persen. Dalam kondisi cuaca normal, satu hektare lahan bisa menghasilkan sekitar 9 - 10 kuintal tembakau kering. Adapun saat ini diprediksi turun menjadi 6 - 7 kuintal tembakau kering. “Tahun lalu, tembakau rajangan kering harganya sampai Rp 80 ribu per kilogram,” kata petani asal Dukuh Gunungsari, Desa Sanden, Yoto Mulyono.


Yoto memprediksi harga tembakau rajangan kering dari panen kali ini merosot jadi Rp 60 ribu per kilogram. Sebab, tingginya kadar air pada tembakau menurunkan kadar nikotin. Dia menambahkan, selama ini petani hanya bisa pasrah pada harga yang ditetapkan pihak industri rokok. “Petani tidak punya posisi tawar saat berhadapan dengan industri rokok dalam menentukan harga tembakau,” kata Yoto. Dia berharap pemerintah bisa turut mengentaskan masalah tersebut yang selama ini merundung petani tembakau.


Kendati hasil panennya menyusut, petani tembakau di Desa Senden masih bisa tersenyum lega lantaran Pemerintah Kabupaten Boyolali berjanji tidak akan menerbitkan Peraturan Daerah yang bersifat anti-tembakau. “Enam puluh persen produk rokok Temanggung itu dipasok dari Boyolali. Bahkan Bupati Boyolali (Seno Samodro) bilang akan membuat gudang tembakau sendiri,” kata Ketua Komisi IV DPRD Boyolali, Ribut Budi Santoso saat memberi pidato sambutan dalam ritual tungguk tembakau.


Advertising
Advertising

Selain itu, Pemkab Boyolali kini juga tengah berfokus menggarap Kecamatan Selo yang berada di lereng Gunung Merapi dan Merbabu sebagai pusat destinasi wisata. “Lomba lari ekstrim Kebut Gunung Merapi pada Ahad, 7 Agustus, itu bertujuan untuk mengenalkan kawasan obyek wisata Selo,” kata Kabid Humas dan Protokoler Setda Boyolali, Wilis Tri Siwi Handayani.


DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

7 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

11 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

13 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

26 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

30 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

40 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

44 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

52 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

55 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

55 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya