TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga tujuh anak buah kapal Charles 001 yang disandera di Filipina selatan diketahui telah pulang ke Samarinda, setelah sempat mendatangi Kementerian Luar Negeri.
Namun keluarga masih menunggu kejelasan langkah pemerintah yang tengah berupaya menyelamatkan para sandera, yang diculik sejak 21 Juni lalu.
"Kami masih tunggu dalam 10 hari, terhitung sejak rapat Senin kemarin," ujar Ketua Pusat Pergerakan Pelaut Indonesia Andri Sanusi, yang mendampingi perwakilan keluarga tujuh ABK kapal Charles, saat dihubungi Tempo, Jumat, 5 Agustus 2016.
Baca:
Pembebasan Sandera, Menko Wiranto: Jangan Percaya Abu Sayyaf
Abu Sayyaf Beri 15 Hari Batas Serahkan Uang Tebusan
Kemlu: Ancaman Bunuh Sandera Kami Anggap Serius
Sanusi, yang ikut dalam pertemuan antara Direktur Jenderal Perlindungan WNI Muhammad Iqbal dan keluarga sandera, mengatakan ia akan kembali ke Jakarta bila belum ada kejelasan.
Menurut Sanusi, keluarga masih membutuhkan kejelasan informasi, khususnya soal kondisi kesehatan para ABK. Ketujuh sandera saat ini dipecah dalam dua kelompok, berjumlah empat dan tiga orang. "Kami sudah komunikasi langsung dengan korban yang sakit."
Iqbal, pada Senin lalu, memastikan bahwa informasi tentang para sandera sudah didapat pihak keluarga. "Kami sampaikan saat ini keselamatan sandera adalah yang utama. Jadi, langkah apa pun yang diambil, dikalkulasikan dengan aspek keselamatan," ujarnya, Senin lalu.
YOHANES PASKALIS
Berita terkait
Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah
1 hari lalu
Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI
Baca SelengkapnyaKementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan
4 hari lalu
Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel
5 hari lalu
Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.
Baca SelengkapnyaOtoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar
6 hari lalu
Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional
Baca SelengkapnyaRusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat
6 hari lalu
Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita
Baca SelengkapnyaRibuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera
6 hari lalu
Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.
Baca SelengkapnyaHamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan
7 hari lalu
Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.
Baca SelengkapnyaWNI Selamat dalam Gempa Taiwan
7 hari lalu
Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini
Baca SelengkapnyaIOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI
7 hari lalu
IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI
Baca Selengkapnya23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award
7 hari lalu
Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI
Baca Selengkapnya