Haris Azhar membenarkan cerita pertemuannya dengan Freddy Budiman saat pertengahan 2014 di Kontras, Jumat 29 Juli 2016. Haris menjelaskan cerita Freddy terkait pejabat dan penegak hukum yang bekerja sama dengannya mengedarkan narkoba. TEMPO/Auzi Amazia
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Mayor Jenderal Tatang Sulaiman mengatakan pelaporan Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar ke polisi dilakukan untuk pembelajaran bagi masyarakat. “Pembelajaran, ada prosedur menyampaikan pengaduan,” kata Tatang saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu, 3 Agustus 2016.
Tatang melanjutkan bahwa pelaporan juga dilakukan untuk mendapatkan kepastian hukum atas tulisan Haris Azhar di media sosial yang berjudul “Cerita Busuk dari Seorang Bandit”. Dalam tulisan itu disebutkan ada seorang Jenderal TNI berbintang dua membantu Freddy membawa narkotik. Tatang merasa hal itu harus dibuktikan, sehingga pihaknya melaporkan Haris ke polisi.
Tatang menjelaskan, ketika ada laporan, kepolisian akan bergerak melakukan penyelidikan mencari bukti-bukti tulisan Haris. Jika memang terbukti ada anggota TNI membantu Freddy Budiman, menurut Tatang, itu adalah masukan bagi TNI. “Kami lakukan pemeriksaan internal.”
Kemudian, Tatang juga menyebutkan TNI akan memeriksa anggotanya jika ada menerima laporan adanya tindakan yang melanggar aturan. Ia mencontohkan seperti yang dilakukan di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, saat ada laporan penggunaan narkoba oleh anggota TNI. “Namun informasinya harus jelas, juga siapa identitasnya.”
Bagi Tatang, jika tulisan Haris Azhar yang sudah dibaca oleh masyarakat itu tidak terbukti, hal itu hanya rumor. Jika rumor sudah tersebar luas, ditakutkan Tatang, hal itu akan membuat kepercayaan masyarakat kepada institusi TNI menurun. “Nanti kepercayaan masyarakat luntur,” ujar dia.
Tatang meminta pelaporan yang dilakukan pihaknya jangan dianggap sebagai suatu keinginan untuk mempidanakan seseorang. Menurut dia, pihaknya hanya menginginkan adanya pembuktian kebenaran dari tulisan tersebut. “Kami juga lagi bersih-bersih, kok (di internal),” ujar Tatang.
Diketahui dari penuturan Tatang, pihak TNI melaporkan Haris Azhar pada Jumat pekan lalu. Adapun hal yang diadukan oleh TNI adalah pencemaran nama baik institusi TNI.