TEMPO.CO, Cirebon - Ibu rumah tangga yang terpapar HIV/AIDS di Kota Cirebon lebih banyak dibanding pekerja seks komersial (PSK). “Ada 46 ibu rumah tangga yang terpapar HIV,” kata Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Cirebon Sri Maryati Dahrin, Rabu, 3 Agustus 2016.
Sedangkan jumlah pekerja seks yang terkena HIV/AIDS sebanyak 36 orang. Menurut Sri, tingginya angka penularan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga itu karena perilaku berisiko yang dilakukan pasangannya.
Selain ibu rumah tangga, HIV telah menjangkiti seorang mahasiswa dan empat pegawai negeri sipil.
Jumlah kasus HIV di Kota Cirebon hingga Mei 2016 sebanyak 778. Namun tidak semuanya penduduk Kota Cirebon. Warga kota itu “hanya” 374 orang di antaranya. Sedangkan sisanya warga luar Cirebon yang berobat di klinik dan rumah sakit di Kota Cirebon.
Untuk menanggulangi masalah ini, KPA Cirebon melakukan tes HIV untuk calon pengantin, ibu hamil, dan kelompok berisiko tinggi. Wali Kota Cirebon juga mengeluarkan surat edaran untuk semua pemimpin perusahaan agar melakukan pencegahan HIV di tempat kerja. KPA mendukung langkah Wali Kota ini.
Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!
2 Desember 2022
Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!
Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.