Renovasi Gedung YPK Untuk Ruang Ekspresi Publik
Selasa, 2 Agustus 2016 20:40 WIB
INFO JABAR - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, Pemprov Jawa Barat akan merenovasi serta membangun Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) agar lebih baik dan representatif sebagai ruang publik dan gedung kesenian. Pemprov sebagai pengelola gedung akan tetap menjadikan YPK sebagai ruang publik, khususnya bagi para seniman untuk berekspresi di gedung tersebut.
"Silahkan para seniman gunakan gedung YPK untuk ruang publik dan sarana berekspresi," kata Deddy saat berdialog dengan seniman yang tergabung dalam Dewan Kebudayaan Jeprut Jawa Barat (DKJJB) di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK), Bandung, pada Senin, 1 Agustus 2016.
Menurut Deddy, pembangunan itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menjawab gundah gulana para seniman tentang keseriusan Pemprov Jawa Barat dalam mengembangkan dunia seni dan budaya Jawa Barat, terutama terkait bagian belakang dari Gedung YPK yang roboh.
Pemprov, lanjut Deddy, siap berkomitmen untuk mendukung kegiatan para seniman melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana, seperti pembangunan gedung kesenian bertaraf internasional dan tetap mendorong kabupaten/kota di Jawa Barat agar bisa memiliki gedung kesenian yang representatif.
"Ini akan tetap menjadi ruang publik. Keputusannya adalah setiap komunitas yang ingin melakukan sebuah kegiatan tertentu silahkan dengan Taman Budaya – pengelola gedung ini untuk melakukan koordinasi," kata Deddy.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat menggelar diskusi ini untuk mendapatkan masukan dari masyarakat, khususnya para seniman. Saat dialog, beberapa seniman melakukan aksi buligir atau telanjang dada sebagai bentuk protes kepada pemerintah yang dinilai tidak peduli terhadap perkembangan seni dan budaya di Jawa Barat.
"Yang kita protes adalah dua hal, yakni fakta ambruknya belakang Gedung YPK. Kedua, DKJB yang tidak belajar dari proses sebelumnya," kata seniman Tisna Sanjaya saat mewakili Dewan Kebudayaan Jeprut Jawa Barat.
Tisna mengajak semua lapisan masyarakat untuk bekerjasama. "Pascareformasi itu adalah kita membuat sistem yang bagus, jangan tergesa-gesa kita membuat program, jangan tergesa-gesa kita menunjuk orang. Mari kita sama-sama belajar dari kesalahan sebelumnya," kata Tisna di hadapan Wagub dan Kepala Disparbud Jabar Ida Hernida yang hadir dalam dialog ini.
Pada 2015, Pemprov Jabar membentuk Dewan Kebudayaan Jawa Barat (DKJB) yang diketuai oleh Ganjar Kurnia. Dewan ini berisi 21 orang seniman, budayawan, dan para praktisi berbagai bidang. DKJB dibentuk dengan tujuan untuk menjadi wadah antara masyarakat dan seniman untuk berdiskusi dan saling memberikan masukan untuk kemajuan seni, budaya dan berbagai bidang kehidupan lainnya. (*)