Rusuh Relokasi Korban Erupsi Sinabung, Ini Penyebabnya

Minggu, 31 Juli 2016 03:54 WIB

Sejumlah petugas penyelamat berlari untuk mengevakuasi warga desa saat terjadinya erupsi gunung Sinabung di desa Gamber, Sumatra Utara, 22 Mei 2016. Sembilan orang yang terkena awan panas, enam tewas dan tiga kritis dengan luka bakar terkena awan panas. AP/Binsar Bakkara

TEMPO.CO, Karo - Kerusuhan yang meletus di lokasi relokasi mandiri pengungsi letusan Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, yang menewaskan satu orang dipicu oleh penolakan warga Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, atas rencana pembangunan rumah bagi korban erupsi Sinabung di lahan dekat desa mereka.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan, kerusuhan ini sebenarnya tidak perlu terjadi, jika rencana relokasi tidak berubah. Sebenarnya relokasi 1683 keluarga korban erupsi Gunung Sinabung Tahap II dilakukan di Desa Siosar dengan menggunakan Lahan APL (Areal Pengguna lain). Lahan yang tersedia seluas 250 hektare awalnya cukup untuk menampung korban erupsi, yakni untuk relokasi Tahap I sebanyak 370 KK dan dan Tahap II, 1683 KK.

Belakangan, lahan di Siosar ternyata tak cukup. Karena selain dibutuhkan untuk areal perumahan, mereka juga harus menyediakan lahan untuk pertanian (livelihood). Untuk keperluan lahan pertanian relokasi tahap I sudah keluar izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK) seluas 416 hektar. “Sehingga untuk tahap I sudah terpenuhi bantuan rumah dan bantuan lahan pertanian,” kata Sutopo dalam pesan tertulisnya, Sabtu, 30 Juli 2016.

Sedangkan untuk relokasi tahap ke II (1683 KK) sesuai usul Bupati Karo ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dibutuhkan lahan untuk pertanian seluas 975 hektar. Namun sampai saat ini kata Sutopo, izin pinjam pakai dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan belum keluar. Sehingga pilihan relokasi tahap II yang disepakati adalah relokasi mandiri, di mana masyarakat mencari lahan sendiri di luar daerah merah sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Namun pada saat pengembang membangun tempat relokasi mandiri tahap II, terjadi penolakan dari masyarakat Desa Lingga. Amukan massa terhadap Polres Tanah Karo tak terbendung saat mereka mendapati pengembang menggunakan alat berat, membongkar pagar yang mereka bangun.

Saat ini, menurut Sutopo, keadaan sudah terkendali, namun sebanyak 200 personil tetap disiagakan di lokasi.

BNPB sudah menyalurkan dana hibah sebesar 190,6 miliar untuk APBD Kabupaten Karo sejak Desember 2015 untuk penanganan pengungsi. Masing-masing Kepala Keluarga korban erupsi Sinabung mendapat bantuan sebesar Rp 110 juta yaitu untuk dana rumah Rp 59,4 juta dan dana untuk usaha pertanian Rp 50,6 juta. Karena dana tersebut masuk ke APBD Karo, maka mekanisme penganggaran dan pelaksanaan sepenuhnya menjadi kewenangan Pemkab Karo, dan BNPB memberikan pendampingan yang diperlukan pemda.

DESTRIANITA

Berita terkait

Benarkah Gempa Terkini di Karo Bakal Picu Letusan Besar Gunung Sinabung? Ini Kata BMKG

28 April 2023

Benarkah Gempa Terkini di Karo Bakal Picu Letusan Besar Gunung Sinabung? Ini Kata BMKG

Untuk data gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan pada hari ini dicatat oleh BMKG terjadi di Kota Jayapura, Papua.

Baca Selengkapnya

Indonesia Miliki Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia: 76 Gunung di Berbagai Pulau

7 Desember 2022

Indonesia Miliki Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia: 76 Gunung di Berbagai Pulau

Terdapat 127 Gunung Berapi di Indonesia dan dari jumlah tersebut, 76 di antaranya merupakan gunung berapi aktif.

Baca Selengkapnya

4 Status Erupsi Gunung Semeru dan Merapi, ini Penjelasan Level 1 hingga 4

8 Desember 2021

4 Status Erupsi Gunung Semeru dan Merapi, ini Penjelasan Level 1 hingga 4

Erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur pada 4 Desember 2021, dan berkali pula Gunung Merapi meletus. Perlu diketahui 4 status gunung berapi.

Baca Selengkapnya

4 Gunung Berapi Ini Alami Peningkatan Status setelah Semeru Erupsi

7 Desember 2021

4 Gunung Berapi Ini Alami Peningkatan Status setelah Semeru Erupsi

Empat gunung berapi di Indonesia berstatus waspada hingga siaga setelah Gunung Semeru meletus pada 4 Desember 2021.

Baca Selengkapnya

Tim dari Australia Teliti Perempuan Hamil dan Bencana Gunung Sinabung

23 Juni 2021

Tim dari Australia Teliti Perempuan Hamil dan Bencana Gunung Sinabung

Bukan hanya di Indonesia, hasil studi yang sama tentang kecenderungan bayi lahir prematur di tengah bencana alam pernah didapati pula di Australia.

Baca Selengkapnya

Gunung Sinabung Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter

24 April 2021

Gunung Sinabung Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 2.000 Meter

Kolom abu Gunung Sinabung terpantau setinggi 2.000 meter warna kelabu dengan intensitas tebal dibawa angin condong ke arah timur dan tenggara.

Baca Selengkapnya

Erupsi 2 Kali, Gunung Sinabung Luncurkan Abu Vulkanik Sejauh 2.000 Meter

19 April 2021

Erupsi 2 Kali, Gunung Sinabung Luncurkan Abu Vulkanik Sejauh 2.000 Meter

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengalami erupsi sebanyak dua kali dengan jarak luncur maksimal abu vulkanik sejauh 2.000 meter

Baca Selengkapnya

Gunung Sinabung Erupsi, Luncurkan Awan Panas 500 meter

2 April 2021

Gunung Sinabung Erupsi, Luncurkan Awan Panas 500 meter

Jika terjadi hujan abu Gunung Sinabung, masyarakat diimbau memakai masker saat keluar rumah.

Baca Selengkapnya

Gunung Sinabung Erupsi, Luncurkan Awan Panas 1 Km

27 Maret 2021

Gunung Sinabung Erupsi, Luncurkan Awan Panas 1 Km

Saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) .

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Sinabung Teramati Setinggi 1.000 Meter

22 Maret 2021

Erupsi Gunung Sinabung Teramati Setinggi 1.000 Meter

Saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga).

Baca Selengkapnya