Badai dan Banjir Rob di Karawang, Warga Ingin Direlokasi

Reporter

Sabtu, 30 Juli 2016 15:02 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Yong Lim Supardi, Kepala Desa Cemarajaya, Karawang, mengatakan banyak warga di wilayahnya ingin direlokasi menjauhi pantai utara Karawang. Menurut dia, bantuan karung yang digunakan untuk membuat tanggul penahan ombak, tidak bisa menjadi solusi efektif mengatasi rusaknya ratusan rumah yang digerus air laut sepanjang pantai.

"Dusun Pisangan lebih layak untuk relokasi karena lebih parah. Puluhan rumah roboh setiap tahun," kata Yong, saat ditemui Tempo di rumahnya, Sabtu dini hari, 30 Juli 2016.

Sudah empat hari, setiap petang hingga tengah malam, wilayah pesisir utara Karawang diterjang banjir rob disertai badai. Unang Komara, Kepala seksi Rehabilitasi, Badan Penanganan Bencana Daerah Kabupaten Karawang mengatakan bencana badai disertai banjir rob terjadi di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Pedes, Cilebar, Tempuran dan Cibuaya.

"Kami mendistribusikan ribuan karung ke empat wilayah tersebut. Di Cibuaya, kami siapkan 10 ribu karung kepada masyarakat. Terpal juga disiapkan untuk menahan angin," ujar dia, kepada Tempo di Dusun Pisangan, desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, Ahad malam, 29 Juli 2016.

Sejak Jumat hingga Sabtu lalu, Tempo menelusuri sepanjang pantai Pisangan. Tujuh warga yang bermukim di tepian pantai mengungkapkan keinginan yang sama untuk pindah. "Kalau punya uang, sudah dari dulu saya pindah. Kalau memang mau dipindah, saya pasti ikut," kata Katem, 45 tahun saat ditemui di rumahnya Ahad malam, 29 Juli 2016.

Tempo menyaksikan bagian belakang rumah Katem dihantam ombak hingga jebol. Membelakangi laut, deretan tanggul dari karung di belakang rumah Katem berhamburan dihantam ombak. Adapun perabot milik Katem sedang ditumpuk di depan rumah. Sambil menangis, wanita sebatang kara itu ingin ombak serta angin kencang segera usai.

Unang sependapat dengan Yong Lim. Menurut dia, bantuan karung untuk membuat tanggul penahan ombak adalah upaya yang tidak efektif menangani masalah. "Karung berisi pasir yang dipasang di susunan bambu paling hanya bertahan sebulan, kalau hanya mengandalkan solusi sementara seperti itu, mungkin 10 tahun kedepan Pisangan bisa hilang," kata pria 50 tahun itu.

Pria yang sudah dua puluh tahun menangani masyarakat pesisir Karawang ini menjadi saksi, bantuan karung bekas untuk penahan tanggul selalu jadi andalan pemerintah setiap terjadi banjir rob. Apabila hanya mengandalkan tanggul karung, menurut dia, bukan tidak mungkin 20 tahun ke depan warga di Pisangan bakal eksodus.

"Bantuan karung sudah jadi andalan dari dulu, bahkan sebelum saya menjabat Kepala seksi ekonomi dan pembangunan kecamatan Cibuaya tahun 2000an," kata Unang.

Kepala Desa Cemarajaya Yong Lim Supardi berencana mengambil aksi nekad jika dua tahun ke depan solusinya tetap sama. "Kalau dua tahun lagi solusi masih seperti ini, saya siapkan benteng di depan rumah. Deretan rumah yang bersentuhan dengan laut, akan pindah entah ke mana," ujar Yong yang rumahnya terletak sangat dekat dengan laut.

Banjir rob dibarengi badai dan angin kencang di pertengahan 2016 ini mengakibatkan puluhan rumah roboh, ratusan rumah rusak ringan dan puluhan tambak jebol. Tercatat 8 rumah di Kecamatan Cilebar dan 17 rumah di Desa Cemara roboh, Sementara Dusun Pisangan menjadi paling parah dengan 32 rumah rusak berat. "Kami juga masih menunggu data rumah yang rusak di Kecamatan Tempuran dan Cilamaya Wetan," kata dia.

HISYAM LUTHFIANA

Berita terkait

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

21 jam lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

1 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

2 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

7 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

7 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

8 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

8 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

9 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

9 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya