Antisipasi Kerawanan, IPW: Pilih Kapolda Ahli Psikologis  

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 30 Juli 2016 14:55 WIB

Neta S Pane. TEMPO/Adri Irianto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S. Pane, mengatakan Polri harus segera mengendalikan dan mengantisipasi efek lanjutan dari kerusuhan berbau SARA yang terjadi di Tanjungbalai, Asahan, Sumatera Utara, pada Jumat malam, 29 Juli lalu.

Jika tidak, kerusuhan dikhawatirkan bisa meluas. “Mengingat kawasan pantai timur Sumatera Utara itu sangat rentan akan amuk massa dan konflik SARA,” kata Neta dalam pesan tertulisnya, Sabtu, 30 Juli 2016.

IPW mengapresiasi tindakan polisi yang cepat mengendalikan amukan massa walau sejumlah biara dan klenteng di kota itu sempat mengalami kerusakan. Menurut Neta, kerusuhan ini bisa meluas karena Polres Tanjungbalai dinilai kurang tanggap terhadap situasi psikologis masyarakat setempat.

Akibatnya, amukan massa ini sempat membakar sejumlah bangunan, sepeda motor, dan mobil. Belajar dari peristiwa ini, kata Neta, Mabes Polri perlu segera menunjuk kepala polda dan polres yang memahami kondisi psikologis massa. “Sehingga mereka mampu membuat pemetaan psikologis masyarakat dan memetakan daerah rawan kriminal maupun rawan konflik SARA,” ujarnya.

Neta menambahkan Tanjungbalai tergolong sebagai daerah rawan konflik. Seperti misalnya pada 27 Mei 1998, di mana warga keturunan Cina menjadi korban amuk massa. Ratusan rumah, toko, dan mobil di kota itu dihancurkan serta dibakar warga. Begitu juga gedung DPRD yang dihancurkan warga karena sebagian oknum legislatif dianggap sebagai backing mafia. Massa juga menjarah sejumlah toko. Kerusuhan baru berakhir setelah TNI diturunkan dari berbagai kota.

“Hal ini terjadi akibat kurang pedulinya jajaran aparat keamanan terhadap situasi sosial, bahkan cenderung berkolusi dengan pihak tertentu dan membiarkan berkembangnya mafioso di daerahnya,” kata dia.

Jauh sebelumnya, pada 3 Maret 1946, di Tanjung Balai, daerah lainnya, yaitu Asahan, juga pernah dilanda amukan massa. Puluhan orang tewas. Korbannya adalah keluarga Kesultanan Asahan dan warga keturunan Cina. Kerusuhan di Tanjungbalai kemudian menjalar tanpa kendali ke berbagai daerah di Sumatera Utara, bahkan hingga ke Tanjungpura, Langkat. “Sejarah panjang amukan massa ini harus jadi pembelajaran Polri,” tutur Neta.

DESTRIANITA

Berita terkait

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

45 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

49 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

55 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

4 Maret 2024

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

17 Februari 2024

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count

Baca Selengkapnya

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

13 Februari 2024

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.

Baca Selengkapnya

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

6 Februari 2024

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah

Baca Selengkapnya