Puluhan Juta Pekerja Formal Jadi Peserta BPJS  

Reporter

Kamis, 28 Juli 2016 18:05 WIB

Ribuan buruh melakukan aksi dorong motor saat demo Mogok Nasional di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, 26 November 2015. Aksi buruh menolak Peraturan Pemerintah (PP) 78/2015 tentang Pengupahan, masih terus berlanjut hingga 27 November 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Bandung - Sekitar 23 juta dari 42 juta orang pekerja formal di Indonesia belum didaftarkan perusahaan sebagai peserta program perlindungan tenaga kerja Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Naker). Jumlah peserta yang terdaftar total sekitar 19 juta orang. Mereka adalah 14 juta orang peserta dari sektor penerima upah, dan sekitar 5 juta tenaga kerja di sektor jasa konstruksi.

Direktur Perluasan Kepesertaan dan Hubungan Antar-Lembaga BPJS Naker Enda Ilyas Lubis mengatakan dari sisi kepesertaan perusahaan, jumlahnya baru 342 ribuan dari 600 ribuan perusahaan. Sesuai roadmap pemerintah, BPJS Tenaga Kerja harus melindungi seluruh pekerja formal. “Prioritas BPJS Naker di sektor formal, dan semua pengusaha wajib memberikan perlindungan terhadap pekerjanya,” kata Ilyas di sela pertemuan sosialisasi, pemantauan, dan evaluasi program BPJS Naker bersama Kejaksaan Agung di Bandung yang berlangsung 27-29 Juli 2016.

BPJS Tenaga Kerja menargetkan hingga empat tahun ke depan bisa ikut melindungi 45 juta pekerja formal dengan layanan jaminan kecelakaan kerja, kematian, hari tua, dan pensiun. Namun sampai saat ini, badan tersebut masih harus menghadapi persoalan.

“Masih banyak peserta perusahaan yang baru mendaftarkan pekerjanya sebagian, dan upah yang dilaporkan lebih kecil dari yang dibayarkan ke pekerja,” katanya. Pelanggaran seperti itu yang kini ingin ditertibkan bersama kejaksaan di semua provinsi secara bertahap, dimulai dari Jawa Barat. Selain itu, jumlah kepesertaan BPJS masih naik-turun seiring keluar-masuk tenaga kerja.

Pada semester pertama 2016 dari Januari hingga Juni, penambahan peserta BPJS Naker dari tenaga kerja baru sebanyak 7.222.033 orang dari tiga kelompok. Jumlah dari kelompok pekerja penerima upah sebanyak 2.793.136, dari pekerja bukan penerima upah 451.863 orang, dan dari jasa konstruksi 3.977.034 pekerja. ”Totalnya 19.640.847 orang,” kata Ilyas.

Penambahan itu tidak mendongkrak jumlah kepesertaan BPJS Naker dari 2015. Sebab sepanjang semester pertama 2016, jumlah tenaga kerja yang keluar mencapai sekitar 6,8 juta orang. Penyebabnya karena pekerja telah habis masa kontrak, dipecat, atau akibat proyek konstruksi yang selesai. “Ini terlihat dari pertumbuhan tenaga kerja aktifnya tidak terlalu besar, yang masuk diimbangi yang keluar,” ujar Ilyas.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

8 hari lalu

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Rakabuming Raka menyebut akan mengevaluasi program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

17 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

21 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

26 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

52 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Jadi Syarat Buat SKCK Mulai 1 Maret 2024, Begini Prosedurnya

29 Februari 2024

BPJS Kesehatan Jadi Syarat Buat SKCK Mulai 1 Maret 2024, Begini Prosedurnya

Untuk membuat SKCK, masyarakat kini wajib menjadi peserta program JKN BPJS Kesehatan per 1 Maret 2024. Bagaimana prosedurnya?

Baca Selengkapnya