UI Gelar Simposium: Kesenjangan Sosial Pascareformasi

Reporter

Editor

Suseno TNR

Selasa, 26 Juli 2016 09:54 WIB

Ilustrasi pemukiman kumuh. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Depok – Jurnal Antropologi Indonesia mengadakan simposium internasional keenam di kampus Universitas Indonesia, Kota Depok, Jawa Barat. Acara ilmiah yang berlangsung pada 26-28 Juli 2016, diikuti ratusan peserta dan penyaji karya tulis dari 15 negara. “Ada 18 panel yang mendiskusikan 174 karya tulis,” kata Ketua Panitia Pelaksana Simposium Jurnal Antropologi Semiarto Aji Purwanto.

Tema simposium ini adalah Post-Reformasi Indonesia: The challenges of social inequalities and inclusion. Tema ini dipilih untuk merefleksikan kembali perjalanan reformasi di Tanah Air selama dua dekade. "Kami ingin menelaah janji-janji reformasi melalui riset para ahli yang akan memaparkan karyanya," kata Semiarto.

Menurut Semiarto, dalam perjalanan selama reformasi ternyata ada kesenjangan sosial dan inklusi. Pemerintah, masyarakat dan media massa hanya fokus pada isu-isu politik dan ekonomi saja. Sementara dimensi sosial budaya kurang menjadi perhatian, bahkan dilupakan.

Ketua panitia pengarah simposium, Suraya Afif menjelaskan ada sejumlah pertanyaan yang akan didiskusikan dalam acara ilmiah ini. “Pertama, bagaimana persoalan etnisitas, jender dan berbagai faktor sosial dan politik lainnya mempengaruhi ketimpangan ekonomi?,” katanya.

Kedua, bagaimana persoalan akses dan kontrol atas lahan dari sumber-sumber alamnya berkontribusi pada ketimpangan kesejahteraan dari sebagian besar masyarakat. Ketiga, bagaimana kelompok-kelompok miskin dan marginal berjuang untuk mengatasi persoalan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-harinya.

Keempat, bagaimana kebijakan nasional maupun aktor-aktor internasional mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Kelima, bagaimana ilmuan sosial, khususnya antropologi dapat berkontribusi dalam menjawab persoalan kesenjangan dan inklusi sosial ini.

Sejumlah ilmuwan akan berbicara dalam simposium ini, antara lain James J. Fox (ANU), Kathryn Robinson (ANU), Danilyn Rutherford (University of California), Elizabeth Drexler (Michigan State University), Ratna Saptari (Leiden University), Max Richter (Monash University), Yunita Winarno (UI), Bambang Shergi (UI), Dedi Adhuri (LIPI), Riwanto Tirtosudarmo (LIPI) dan lainnya.

Selain simposium, diselenggarakan pula pemutaran film dan pameran foto di halaman kampus FISIP UI. “Foto itu hasil bidikan pengungsi Afghanistan yang terdampar di Indonesia,” kata Semiarto.

Kepala Departemen Antropologi FISIP UI Tony Rudyansjah menjelaskan rangkaian simposium sejak yang pertama (tahun 2000) hingga saat ini ingin menunjukkan peran ilmu antropologi di Tanah Air.

Sejak era Profesor Koentjaraningrat dan Prof Harsya Bachtiar di tahun 1970-an, katanya, banyak mahzab yang berkembang. Masing-masing memiliki karakteristik dan berjalan secara alamiah. Pendekatan antropologi, ujarnya, mulai dari yang mikroskopik atau kecil-kecil. “Dari yang kecil-kecil seringkali membuat kegaduhan,” ujar Tony.

UNTUNG WIDYANTO

Berita terkait

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

2 hari lalu

Tidak Demo di Hari Buruh, Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN Gelar Aksi Sosial dan Diskusi

Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN sepakat akan mengisi hari buruh dengan aksi sosial dan diskusi.

Baca Selengkapnya

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

3 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

16 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

51 hari lalu

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

5 Februari 2024

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polda Sulawesi Selatan Bubarkan Diskusi Melki Sedek Huang dan Gielbran M. Noor di Parepare

20 Januari 2024

Polda Sulawesi Selatan Bubarkan Diskusi Melki Sedek Huang dan Gielbran M. Noor di Parepare

Polda Sulawesi Selatan membubarkan dskusi yang antara lain dihadiri oleh Melki Sedek Huang dan Girlbran M. Noor di Parepare, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Sebut Relokasi Paksa Siswa SDN Pondok Cina 1 Bukti Keangkuhan Penguasa Depok

11 Januari 2024

Politikus PDIP Sebut Relokasi Paksa Siswa SDN Pondok Cina 1 Bukti Keangkuhan Penguasa Depok

Wakil Ketua DPRD Kota Depok dari Fraksi PDIP, Hendrik Tangke Allo, menilai relokasi paksa siswa SDN Pondok Cina 1 bukti keangkuhan penguasa Depok.

Baca Selengkapnya

Apa Beda Debat, Diskusi, dan Dialog?

25 Desember 2023

Apa Beda Debat, Diskusi, dan Dialog?

Dalam diskusi bisa terjadi perdebatan, karena debat sifatnya oposisional atau memiliki dua kubu yang saling berseberangan

Baca Selengkapnya

Wali Kota Gratiskan Depok Open Space Dipakai untuk Pertunjukan

25 Desember 2023

Wali Kota Gratiskan Depok Open Space Dipakai untuk Pertunjukan

Warga Kota Depok dipersilakan memanfaatkan Depok Open Space jika ingin membuat pertunjukan di sana tanpa dipungut biaya

Baca Selengkapnya

Panitia Diskusi bersama Anies-Muhaimin Mengaku Dipersulit saat Ajukan Izin

24 Desember 2023

Panitia Diskusi bersama Anies-Muhaimin Mengaku Dipersulit saat Ajukan Izin

Habil Marati, panitia acara diskusi Anies-Muhaimin mengaku baru kantongi izin dari kepolisian sehari jelang kegiatan pada diajukan sejak 3 pekan lalu

Baca Selengkapnya