TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) I Oetama Marsis mengatakan Indonesia harus memperbaiki sistem pendidikan dokter lewat revisi Undang-Undang nomor 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran. Menurutnya sistem pendidikan kedokteran berdasarkan undang-undang tersebut bersifat hanya untuk pelayanan skala Indonesia.
Perubahan perlu dilakukan lantaran dunia kedokteran akan memasuki sistem pelayanan global, diawali dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). "Kita harus perbaiki sistem pendidikan yang bersifat universal, tanpa itu akan tertinggal," katanya di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 25 Juli 2016.
Menurut Oetama, sistem pendidikan universal berarti pendidikan profesi dasar menjadi tanggung jawab pemerintah. Sedangkan pada pendidikan lanjutan menjadi tanggung jawab profesi. "Dalam hal ini IDI dan Kolegium," ujarnya. "Tapi, di UU ini peran kami dihabisi," kata Oetama. IDI meminta perannya dikembalikan.
Ketika Undang-Undang tentang Pendidikan Kedokteran ini masih dalam fase rancangan 2010, IDI telah menyatakan menolak dan menarik diri dari pembahasan. "Saat itu, IDI bagian dari Pokja Pemerintah," ujarnya.
IDI beralasan regulasi tentang pendidikan kedokteran cukup diatur dengan peraturan di bawah undang-undang. Sebab, jika dalam bentuk UU, berdampak dengan banyaknya peraturan turunan. "Lebih membuat pendidikan kedokteran sulit diperbaiki," ucapnya.
AHMAD FAIZ
Berita terkait
Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno
4 hari lalu
Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.
Baca Selengkapnya5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024
20 hari lalu
QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba
25 hari lalu
Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.
Baca SelengkapnyaPeneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran
50 hari lalu
Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.
Baca SelengkapnyaMengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19
55 hari lalu
Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaIDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba
3 Maret 2024
PB IDI mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap DBD di musim pancaroba seperti sekarang.
Baca SelengkapnyaIDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni
3 Maret 2024
IDI peringatkan potensi peningkatan kasus demam berdarah hingga di musim pancaroba
Baca SelengkapnyaMasih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter
1 Maret 2024
Polisi Korea Selatan menggerebek kantor ikatan dokter karena mogok kerja masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaPemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah
23 Februari 2024
Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis
Baca SelengkapnyaCerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan
20 Februari 2024
Kepada hakim, ALI tak menyangka temannya, Anggi, akan membajak paket Shopee dan menggunakan akun banknya untuk penipuan lantaran mahasiswi kedokteran.
Baca Selengkapnya