Sidang Jessica, Bartender Tak Lihat Sedotan di Kopi Mirna  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 21 Juli 2016 22:34 WIB

Jaksa Penuntut Umum dan penasihat hukum terdakwa Jessica Kumala Wongso mencium bau barang bukti kopi Vietnam yang mengandung sianida dalam sidang kasus pembunuhan mirna di PN Jakarta Pusat, Jakarta, 13 Juli 2016. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso masih berkutat soal bukti-bukti pendukung yang digali dari para saksi. Salah satunya adalah soal sedotan yang sempat dipertanyakan oleh kuasa hukum Jessica.

Dalam pemeriksaan saksi bartender Kafe Olivier, Yohanes Tri Budiman, soal keberadaan sedotan ini juga sempat ditanyakan. Yohanes mengatakan tak mengingat ada sedotan di kopi Vietnam yang diminum Mirna.

Yohanes bercerita bahwa Jessica mendatangi bar untuk memesan dua jenis cocktail, yaitu Old Fashioned dan Sazerac. “Ibu Jessica nanya diantar ke table apa diambil disini? Nanti diantar Bu,” kata Yohannes memperagakan percakapan tersebut. “Saya buat cocktail terus taruh di kereta minuman untuk diantar ke meja.” Dia lalu memanggil Marlom Alex untuk menginput pesanan minuman Jessica. Marlom kemudian mengantar pesanan itu ke meja Jessica.

Saat Mirna tiba-tiba jatuh dan kejang di lantai, Yohanes mengaku tidak mendekati area meja itu. Dia baru menyentuh es kopi Vietnam milik Mirna setelah ada komplain. “Saya sempet menciumnya, karena baunya nggak sesuai standar iced coffee Olivier jadi saya tanyakan ke Rangga,” ujar Yohanes menyebut rekannya seorang barista. Gelas es kopi itu dia letakkan di pantry dan diperiksa oleh manager kafe, Devi.

“Dalam gelas itu seingat saya sudah tidak ada sedotan lagi,” ungkap Yohanes. Hal ini bertentangan dengan kesaksian Rangga, barista peracik kopi Vietnam milik Mirna, yang menyatakan Devi mencicipi kopi itu dengan meneteskan kopi melalui sedotan yang masih ada di gelas. Yohanes membenarkan bahwa Devi sempat mencicipi kopi tersebut, namun dia menggunakan sedotan lain yang ada di bar. Devi menyuruh Yohanes agar kopi milik Mirna di-wrapping (dibungkus).

“Kopinya memang tidak akan dibuang, saya taruh lagi di pantry. Malam itu juga sekitar jam 22.00 WIB saya dipanggil polisi.” Devi mengarahkan agar kopi yang bermasalah itu dipindahkan ke botol untuk dicek oleh laboratorium sekitar pukul 17.00 WIB. Yohanes mengaku dia memindahkan sendiri kopi di gelas ke dalam botol Acqua Panna. “Botolnya saya berikan ke Tegar yang bertugas di jam pagi.” katanya.

Kuasa Hukum Jessica, Otto Hasibuan kemudian mempertanyakan keterangan baru ini kepada Majelis Hakim dan Jaksa Penuntut Umum. “Kopi yang mana yang terakhir dibawa? Yang disita adalah gelas dan botol berisi bukti, tapi kopi yang dicari sebagai bukti kan di gelas?”

Hakim mengumumkan bahwa hasil pemeriksaan kopi di dalam botol tersebut beserta temuan kandungan sianida di dalamnya akan dibeberkan saat pemeriksaan ahli. Sidang pemeriksaan saksi berikutnya akan mengundang pegawai Olivier lain, yaitu kasir, Jukiah dan manager café, Devi pada Rabu, 27 Juli 2016 pukul 09.00 WIB.

IDKE DIBRAMANTY YOUSHA|JH

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

8 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

9 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

19 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

20 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya