Arist Merdeka: Engklek Lebih Mencerdaskan daripada Pokemon  

Reporter

Rabu, 20 Juli 2016 14:29 WIB

Sejumlah pengunjung bermain Pokemon Go di area di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, 16 Juli 2016. Kegiatan #GrabPokemon ini bertujuan untuk mengajak para pecinta game Pokemon Go dalam mencari Pikachu dan kawan-kawannya di Monas Jakarta. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Denpasar - Aplikasi permainan berbasis augmented reality, Pokemon GO, telah menarik perhatian masyarakat di Indonesia. Permainan yang memanfaatkan global positioning system dan kamera ini tercatat sudah diunduh dan dimainkan jutaan orang, termasuk anak-anak.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengakui game Pokemon GO memang sangat kreatif. Meski demikian, Arist melihat dampak negatifnya juga banyak.

"Dampak negatifnya tidak pernah dipikirkan, misalnya anak-anak asyik bermain kemudian kecelakaan atau diculik. Selama bermain, kan, berjalan kaki terus-menerus hingga bisa sampai 4 kilometer," katanya di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar, Rabu, 20 Juli 2016.

Arist meminta para orang tua mengarahkan anak-anaknya agar tidak larut dalam bermain Pokemon GO. "Ajak mereka bermain sesuai dengan tradisi permainan lokal, seperti engklek. Itu lebih kreatif dan mencerdaskan anak daripada Pokemon, yang terbebani biaya ekonomi," ujarnya.

Arist menilai Pokemon GO perlu dihindari anak-anak karena cara bermainnya menggunakan sarana gadget. "Harus dipahami bahwa pemberian gadget kepada anak itu bukan memberi perlindungan, melainkan lebih dari 80 persen malah mencelakakan anak," tuturnya.

Baca:
Main Pokemon GO Bisa Kuruskan Badan
Gila Pokemon GO, Warga Prancis Terobos Markas Kodim Cirebon
Putin Larang Permainan Pokemon di Rusia, Ini Alasan Utamanya

Arist khawatir anak-anak yang gandrung terhadap Pokemon GO berdampak merosotnya nilai-nilai akademis mereka. "Pokemon akan menjadi candu pada otak tengahnya karena permainan ini bisa adiktif," katanya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, saat ditemui Tempo, seusai kegiatan Simposium Internasional Diaspora Austronesia di Ayodya Resort, Nusa Dua, Selasa malam kemarin, meminta anak-anak tidak larut berlebihan dalam kegandrungan terhadap Pokemon GO. "Namanya permainan itu sebatas permainan, tidak boleh menjadi sesuatu yang dilakukan sepanjang hari," ujarnya.

Ia mengingatkan jangan sampai orang-orang yang bermain Pokemon GO, terutama anak-anak, terjangkiti virus tersebut hingga lupa waktu dan tempat. "Kita ini lagi ruwet sama Pokemon, jangan sampai perhatian kita hanya Pokemon. Semua game yang tidak pakai dosis itu bahaya," ucapnya.

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

Musim Baru Pokemon Go, World of Wonders

33 hari lalu

Musim Baru Pokemon Go, World of Wonders

Pokemon Go kembali hadir dengan musim baru World of Wonders pada 1 Maret hingga 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Pikachu Jalan-jalan ke Bali dan 3 Kota Lain di Indonesia, Pakai Batik yang Dirancang Khusus

12 Januari 2024

Pikachu Jalan-jalan ke Bali dan 3 Kota Lain di Indonesia, Pakai Batik yang Dirancang Khusus

Pikachu berbatik akan ada hadir di empat kota yakni Bali, Jogja, Surabaya, dan Jakarta dalam rangka Pikachu's Indonesia Journey.

Baca Selengkapnya

Ingat Kematian Arie Hanggara 39 Tahun Lalu, Catatan Gelap Perlindungan Anak di Indonesia

10 November 2023

Ingat Kematian Arie Hanggara 39 Tahun Lalu, Catatan Gelap Perlindungan Anak di Indonesia

Arie Hanggara anak berusia 7 tahun meninggal 39 tahun lalu, disiksa orang tuanya. Ayah sebagai pelaku dihukum 5 tahun, ibu tirinya 2 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Profil Cornelia Agatha yang Banting Setir Jadi Aktivis Perlindungan Anak

29 Agustus 2023

Profil Cornelia Agatha yang Banting Setir Jadi Aktivis Perlindungan Anak

Cornelia Agatha yang dikenal sebagai Sarah melalui sinetron Si Doel, kini menggantikan Arist Merdeka Sirait sebagai Ketua Komnas PA DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polri Sampaikan Duka Cita Atas Wafatnya Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait

26 Agustus 2023

Polri Sampaikan Duka Cita Atas Wafatnya Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait

Polri turut berduka atas meninggalnya Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait.

Baca Selengkapnya

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

26 Agustus 2023

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

Arist Merdeka Sirait meninggal dalam usia 63 tahun pada pukul 08.30 WIB di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

McDonald's dan Pokemon GO Berkolaborasi, Apa Keuntungan Pelanggan?

24 Agustus 2023

McDonald's dan Pokemon GO Berkolaborasi, Apa Keuntungan Pelanggan?

McDonald's Indonesia dan Pokemon GO berkolaborasi. Apa saja tawaran yang diberikan kepada pelanggan?

Baca Selengkapnya

McDonald's Kolab dengan Pokemon Go, Ada In - Game Item dan Promo Diskon

22 Agustus 2023

McDonald's Kolab dengan Pokemon Go, Ada In - Game Item dan Promo Diskon

McDonald's Indonesia mengumumkan kerja sama dengan gim virtual besutan Niantic, Inc, Pokemon Go. Apa saja yang ditawarkan?

Baca Selengkapnya

Regulasi Tentang Label Pangan untuk Lindungi dari Bahaya BPA

13 Februari 2023

Regulasi Tentang Label Pangan untuk Lindungi dari Bahaya BPA

Banyak studi internasional menyebutkan bahaya BPA terhadap kesehatan, terutama pada janin, balita dan orang dewasa

Baca Selengkapnya

Komnas PA Terus Awasi Kemasan Mengandung BPA

6 Februari 2023

Komnas PA Terus Awasi Kemasan Mengandung BPA

Senyawa BPA banyak ditemukan di berbagai kemasan yang selama ini digunakan sehari-hari.

Baca Selengkapnya