Ribuan Umat Budha Rayakan Hari Raya Suci Maha Puja Asadha

Reporter

Senin, 18 Juli 2016 10:32 WIB

Biksu Budha keluar dari altar persembahyangan, sebelum prosesi pengambilan api suci abadi di Mrapen, dalam rangka menyambut hari suci Waisak. Purwodadi, Jawa Tengah, 1 Juni 2015. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Magelang - Ribuan umat Buddha di Indonesia merayakan Hari Raya Suci Maha Puja Asadha yang biasanya jatuh pada bulan Juli. Maha Puja Asadha merupakan salah satu dari empat hari besar agama Buddha, yakni memperingati pertama kalinya Buddha Gautama mengajarkan Dhamma kepada lima pertapa, yaitu Dhammacakka Pavatana Sutta (Kotbah Pemutaran Roda Dhamma).

Rankaian acara ini menjadi penutup gelaran Indonesia Tipitaka Chanting (ITC) selama tiga hari yang diselenggarakan oleh Sangha Theravada Indonesia didukung oleh Magabudhi, Wandani, dan Patria.


Perayaan Maha Puja Asadha kali ini terasa istimewa karena dihadiri hingga 132 orang anggota Sangha yang berasal dari Sangha Theravada Indonesia dan sejumlah bhikkhu mancanegara, serta peserta Pabajja Samanera dan Athasilani Sementara.


Tidak kurang dari 10.000 umat Buddha dari Jawa Tengah, Yogyakarta, dan daerah-daerah lain juga ikut dalam perayaan ini.

Dikutip dari laman Kemenag, Senin 18 Jui 2016, perayaan Maha Puja Asadha diawali dengan Pembacaan Tipitaka yang selesai pada Minggu. Sekitar jam 13.00 WIB, perayaan dilanjutkan dengan prosesi Asadha Puja dari Candi Mendut ke pelataran Barat Candi Borobudur melewati Candi Pawon. Barisan prosesi diawali dengan bendera merah putih, bendera Buddhis, sarana puja, dan relik Buddha. Kemudian barisan anggota Sangha diikuti oleh pandita dan umat yang membentuk barisan sekitar 3 km.

Turut hadir Pgs. Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Paniran beserta pejabat di Lingkungan Ditjen Bimas Buddha dan Kepala Biro Mental Spiritual yang mewakili Gubernur Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Minggu (17 Juli 2016) malam, Paniran menyampaikan bahwa Perayaan Asadha yang diawali ITC dengan mengulang kembali ajaran Buddha merupakan salah satu cara penyebaran serta pelestarian Buddha Dhamma.

“Saya mengajak umat Buddha mengikuti Puja Asadha dengan kesungguhan hati serta mengutamakan nilai nilai yang dapat membangun rasa kebersamaan dan kerukunan baik intern umat Buddha, antar umat beragama, maupun dengan pemerintah,” tegasnya.

Lebih lanjut, Paniran menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia sangat majemuk. Karena itu, maka sikap saling menghormati, saling menerima dan saling mengerti terhadap sesama perlu di pertahankan agar semuanya dapat hidup berdampingan dengan yang lain.

Sementara itu, dalam pesan Dhammanya, Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera menyampaikan bahwa kitab suci Tipitaka terdiri lebih dari ratusan ribu Sutta. Untuk membacanya sampai habis mungkin butuh waktu lebih dari puluhan tahun.

Namun dari semua ajaran Buddha yang begitu banyak, lanjut Bhikkhu, ada ajaran yang sangat luar biasa, yaitu ajaran tentang penderitaan. Hal terpenting dari ajaran ini adalah bagaimana cara melenyapkan penderitaan. Penderitaan akan lenyap ketika sebab dari penderitaan, yaitu: keinginan (tanha), dapat diatasi. Caranya, dengan sungguh-sungguh melaksanakan delapan unsur jalan utama.

Menurut Bhante, bila orang bijak berkata dengan benar, berhenti menghujat, membicarakan orang lain, dan menghancurkan lingkungan, maka berhentilah hawa nafsu dalam batin. Untuk itu, umat Buddha harus selalu berjuang meningkatkan sati sampajana dan kebijaksanaan agar hidup bahagia.


ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Rayakan Festival Songkran 13-15 April: Menyambut Tahun Baru di Thailand

13 April 2023

Rayakan Festival Songkran 13-15 April: Menyambut Tahun Baru di Thailand

Songkran adalah festival untuk menyambut tahun baru di Thailand yang jatuh pada 13 April.

Baca Selengkapnya

Pelapor Roy Suryo di Kasus Meme Patung Budha Borobudur Diperiksa 9 Jam dan Dicecar 25 Pertanyaan

28 Juni 2022

Pelapor Roy Suryo di Kasus Meme Patung Budha Borobudur Diperiksa 9 Jam dan Dicecar 25 Pertanyaan

Polisi memeriksa saksi-saksi pelapor dalam kasus meme patung Budha Candi Borobudur yang diunggah akun @KRMTRoySuryo2.

Baca Selengkapnya

Semaraknya Perayaan Waisak di Candi Borobudur

3 September 2018

Semaraknya Perayaan Waisak di Candi Borobudur

Banyak wisatawan lokal maupun manca negara yang datang berkunjung ke Candi Borobudur untuk melihat perayaan Waisak.

Baca Selengkapnya

Hari Waisak 2018, Ini 9 Tradisi Umat Buddha Rayakan Waisak

29 Mei 2018

Hari Waisak 2018, Ini 9 Tradisi Umat Buddha Rayakan Waisak

Hari Waisak 2018 dirayakan umat Buddha di seluruh dunia. Berikut 9 ritual utama yang dilakukan umat Buddha pada Hari Waisak.

Baca Selengkapnya

Festival Ceng Beng, Makna di Balik Bau Pembakaran saat Kremasi

5 April 2018

Festival Ceng Beng, Makna di Balik Bau Pembakaran saat Kremasi

Puncak Festival Ceng Beng jatuh pada hari ini, 5 April 2018. Namun atmosfirnya sudah terasa 10 hari sebelum acara puncak.

Baca Selengkapnya

5 Kendala Pembangunan Wihara Petak Sembilan Pasca Terbakar

11 Mei 2017

5 Kendala Pembangunan Wihara Petak Sembilan Pasca Terbakar

Rendi menjelaskan pembangunan Wihara Petak Sembilan masih dalam taraf pembuatan fondasi bangunan dan pemasangan titik pemancangan.

Baca Selengkapnya

Umat Budha Denpasar Gelar Tradisi Pindapatta

1 Mei 2017

Umat Budha Denpasar Gelar Tradisi Pindapatta

Ratusan umat Budha di Kota Denpasar menggelar tradisi Pindapatta yakni dengan mempersembahkan makanan kepada bhikkhu

Baca Selengkapnya

Putri Kerajaan Thailand Dijadwalkan Kunjungi Candi Borobudur  

6 Oktober 2016

Putri Kerajaan Thailand Dijadwalkan Kunjungi Candi Borobudur  

H.R.H. Princess Maha Chakri Sirindhorn dijadwalkan akan melakukan kunjungan resmi kenegaraan di Indonesia, mengunjungi obyek wisata Candi Borobudur.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Selamat Hari Trisuci Waisak untuk Umat Buddha  

22 Mei 2016

Jokowi: Selamat Hari Trisuci Waisak untuk Umat Buddha  

Napas ajaran Buddha adalah metta, cinta kasih pada semuanya.
Semoga semua makhluk berbahagia.

Baca Selengkapnya

Waisak, Ini Pesan Bhiku Sri Pannyavaro dari Candi Borobudur  

22 Mei 2016

Waisak, Ini Pesan Bhiku Sri Pannyavaro dari Candi Borobudur  

Bhiku Sri Pannyavaro menyampaikan pesan pujangga besar Empu
Tantular tentang Bhineka Tunggal Ika pada perayaan Waisak di
Taman Candi Borobudur.

Baca Selengkapnya