Jokowi Minta Vaksinasi Ulang Dilakukan dengan Hati-hati dan Menyeluruh

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 18 Juli 2016 10:22 WIB

Spanduk posko pengaduan vaksin palsu terpasang di depan pagar Puskesmas Kecamatan Ciracas di Jakarta Timur, 16 Juli 2016. Tempo/Rezki Alvionitasari.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menegaskan tak ingin masyarakat tertipu lagi atau menerima informasi yang salah terkait dengan imunisasi (vaksinasi) pasca-kasus vaksin palsu bergulir.

Hal itu, kata dia, yang membuatnya menyempatkan diri meninjau langsung proses vaksinasi ulang di Ciracas, Jakarta Timur.

"Masyarakat harus mendapatkan informasi yang benar, mendapatkan penjelasan yang baik, baik dari Puskesmas maupun dari Kementerian Kesehatan," ujar Presiden Joko Widodo di Puskesmas Ciracas, Senin, 18 Juli 2016.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, hari ini vaksinasi ulang terhadap 26 korban vaksin palsu dilakukan di Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur. Mereka merupakan korban yang terkonfirmasi menerima vaksin palsu dari 197 pasien bidan Elly, tersangka pengedar vaksin palsu.

Vaksinasi ulang dilakukan menyusul dibukanya data rumah sakit yang ketahuan menggunakan vaksin palsu plus para tersangkanya. Kementerian Kesehatan dan Bareskrim Mabes Polri mengatakan ada 14 rumah sakit dan 20 tersangka yang ketahuan mengedarkan vaksin palsu.

Presiden mengatakan proses vaksinasi ulang harus dilakukan dengan hati-hati dan menyeluruh. Ia tidak ingin ada penerima vaksin palsu yang tidak terdeteksi dan terkonfirmasi sehingga tidak mendapat pertolongan.

"Bertahap hingga selesai. Ini akan memakan waktu yang lama, tapi saya sudah minta Kemenkes dan Bareskrim terus menelusuri," ujarnya.

Jokowi menambahkan, kegiatan vaksinasi juga akan ia jadikan momentum memperbaiki tata kelola distribusi dalam industri farmasi, terutama soal vaksin. Dengan begitu, tidak terulang kejadian serupa, yang membuat orang menemukan celah membuat produk palsu.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi berencana membenahi dan merestrukturisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan. Beredarnya vaksin palsu ditengarai terjadi karena lengahnya BPOM. "Goal-nya ke sana," ucap Jokowi.

ISTMAN MP

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

7 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

12 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

17 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

18 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

19 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

20 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya