Partai Golkar Curi Start dengan Lirik Pemilih Jokowi  

Senin, 18 Juli 2016 06:38 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (dua kanan) berbincang bersama Akbar Tanjung (dua kiri) didampingi mantan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono (kiri) dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo saat penutupan Musyawah Nasional Luarbiasa (Munaslub) Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 17 Mei 2016. Golkar menyatakan ikut bergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. ANTARA/Wira Suryantala

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golongan Karya langsung mengusung strategi untuk mendulang suara dalam pemilihan umum legislatif dan presiden 2019. Caranya, mendeklarasikan dukungan kepada Joko Widodo sebagai calon presiden dalam Rapat Pimpinan Nasional Golkar pada 26-28 Juli 2016.

Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa dan Sumatera Golkar Nusron Wahid mengatakan itu dilakukan untuk menarik simpati masyarakat dan para pemilih. "Tak terkecuali pemilih Jokowi,” ucap Nusron, Minggu, 17 Juli 2016. "Berhasil atau tidak, itu langkah selanjutnya.”

Nusron menjelaskan, strategi itu dilakukan Golkar karena pemilihan umum legislatif dan presiden 2019 akan dilakukan secara bersamaan. Sebelumnya, ujar dia, partai politik, termasuk Golkar, bisa melihat hasil pemilu legislatif lebih dulu sebelum mengusung calon presiden. "Sekarang tidak ada lagi yang ditunggu,” ujar Nusron.

Namun Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) ini menampik strategi Golkar tersebut melangkahi partai pengusung Jokowi dalam pemilihan presiden 2014, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. "Tidak secara dini dan setiap partai punya strategi,” tutur Nusron.

Dalam pemilihan presiden 2014, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang diusung PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai NasDem, dan Partai Hati Nurani Rakyat menang dengan perolehan 70,9 juta atau 53,15 persen suara. Adapun pasangan yang diusung Golkar bersama Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Demokrat, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, kalah dengan perolehan 62 juta atau 46,8 persen suara.

Suara Golkar dalam tiga pemilu legislatif berturut-turut pun mengalami pasang-surut. Pada 2004, partai beringin mendapat 24,4 juta suara dengan jumlah kursi di DPR sebanyak 128. Lima tahun kemudian, pemilih Golkar turun menjadi 15 juta suara dengan 107 kursi di DPR. Dan pada 2014, jumlah pemilih Golkar naik, tapi jumlah kursi di DPR menurun, yakni 18,4 juta suara dengan 91 anggota Dewan.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengingatkan Golkar agar menyelesaikan masalah internalnya lebih dulu. Apalagi pemerintah belum mengesahkan kepengurusan baru Golkar. “Jangan melaju lebih cepat daripada dinamika internal,” ujarnya. “Kami tunggu saja. Jangan sampai dikaitkan dengan tawar-menawar kursi kabinet.”

HUSSEIN ABRI DONGORA




Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

6 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

17 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

25 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

26 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

26 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

27 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

30 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

35 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

35 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

42 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya