RI-Filipina Sepakat Atur Penempatan Tentara di Kapal Dagang  

Reporter

Minggu, 17 Juli 2016 04:00 WIB

Buruh dari berbagai elemen melakukan aksi menuntut pembebasan ABK asal Indonesia yang menjadi sandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di depan Kedubes Filipina, Jakarta, 14 Juli 2016. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta -Akhirnya ada langkah maju untuk mengamankan kapal dagang Indonesia yang melaut ke Filipina. Kabidpen Inter Puspen TNI Kolonel Laut Sultan Djanieb mengungkapkan Filipina dan Indonesia sepakat mengatur penugasan personel keamanan bersenjata di atas kapal dagang masing-masing negara.

"Guna mencegah terjadinya insiden perompakan bersenjata dan penculikan di wilayah maritim kedua negara," ujar Sultan dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Jumat, 15 Juli 2016.

Sebagaimana diketahui, dalam beberapa pekan terakhir, warga negara Indonesia menjadi korban penyanderaan jaringan teroris Abu Sayyaf yang berbasis di Filipina. Saat ini ada sepuluh WNI yang disandera jaringan teroris tersebut. Adapun tiga di antaranya diculik pada 9 Juli lalu saat melaut di perairan Lahat Datu, Malaysia, sebelum dibawa ke Malaysia.

Seusai kejadian itu, pemerintah Indonesia melakukan sejumlah langkah intensif, seperti menggiatkan Crisis Center bentukan Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, hingga pertemuan rutin dengan Kementerian Pertahanan Malaysia serta Filipina. Tujuannya agar mendapat langkah penyelamatan sandera dan pencegahan sandera baru.

Sultan melanjutkan, pengaturan penempatan pasukan bersenjata itu bukan satu-satunya kesepakatan yang dibuat. Ia berkata kesepakatan yang diteken Asisten Operasi Panglima TNI dan Asisten Operasi Angkatan Bersenjata Filipina itu juga mencakup patroli bersama, latihan bersama, hingga pengembangan protokol pengamanan koridor masing-masing.

"Kesepakatan lainnya, pengikutsertaan Western Mindanao Command Angkatan Bersenjata Filipina dan Komandan Lantamal XIII/Tarakan ke kegiatan Komite Perbatasan Indonesia-Filipina," ujarnya, menambahkan isi kesepakatan yang disetujui di Hotel Park Lane, Jakarta, kemarin.

Sultan menambahkan, kerja sama ini akan mengacu pada Filipina-Indonesia Border Patrol Agreement 1975 dan Konvensi Maritim Internasional. Dengan begitu, landasan hukum jelas dan kapal dagang dan pelaut masing-masing wilayah pun terjamin.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Kolonel Edi Sucipto mengatakan angkatan laut sudah siap dengan alutsistanya untuk menindaklanjuti kesepakatan ini. Apa yang ditunggu sekarang hanya perintah dari Mabes TNI. "Kami siap, itu sudah tugas kami, baik ada kesepakatan maupun tidak," ujarnya.

ISTMAN MP

Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

5 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

5 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

6 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

6 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

8 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

11 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

12 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

18 hari lalu

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.

Baca Selengkapnya

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

26 hari lalu

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

Israel mengkonfirmasi telah menemukan jenazah seorang sandera Hamas yang tewas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

27 hari lalu

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

Keluarga para sandera warga negara Israel akan ke Gedung Putih pada 8 April 2024. Joe Biden mendesak agar ada kesepakatan dengan Hamas.

Baca Selengkapnya