Farmakolog Disarankan Masuk Tim Satgas Vaksin Palsu  

Sabtu, 16 Juli 2016 14:32 WIB

Ketua Forum Keluarga Vaksin Palsu Rumah Sakit Sayang Bunda, Bekasi, Teja Yulianto (kanan) memperlihatkan daftar vaksin palsu yang diterima dari pihak rumah sakit dalam diskusi Jalur Hitam Vaksin Palsu di Warung Daun, Cikini, Jakarta, 16 Juli 2016. Tempo/Rezki Alvionitasari.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia, Marius Widjajarta, meminta satuan tugas penanganan vaksin palsu untuk menambah anggotanya yang berasal dari dokter farmakolog. "Karena dokter farmakolog yang mengetahui zat dan efek dari obat," kata dia dalam diskusi Polemik Sindotrijaya FM "Jalur Hitam Vaksin Palsu" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu, 16 Juli 2016.

Marius mengatakan, vaksin bukan hanya berbicara tentang anak. Sebab, ada juga vaksin untuk remaja dan orang dewasa.

Menurut Marius, farmakolog dapat menjelaskan kepada masyarakat zat-zat yang ada dalam vaksin palsu tersebut. "Jangan membuat kebingungan dan keresahan di masyarakat," ujarnya. Ia juga meminta satgas bersikap terbuka dalam memberi informasi kepada masyarakat.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Polri, Brigadir Jenderal Agung Setya, mengatakan satgas ini dibentuk sejak 1 Juli 2016. Anggotanya antara lain Bareskrim Polri, Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Anak Indonesia, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Maura Linda Sitanggang, mengatakan satgas bekerja di dua aspek, yakni investigasi oleh Bareskrim dan aspek kesehatan. Saat ini, satgas mengumpulkan data anak-anak yang diimunisasi di rumah sakit yang telah diumumkan tim satgas.

Data yang selesai terkumpul saat ini baru berasal dari Klinik Bidan Manogu Elly Novita, yakni sebanyak 197 anak pernah diimunisasi dengan vaksin palsu. Polisi menggerebek klinik itu pada 30 Juni lalu. Lokasinya berada di Jalan Centex Raya, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Menurut Maura, data ini akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan kesehatan. "Dicek apakah imunisasinya sudah tercapai. Kalau belum, diimunisasi ulang," kata Maura yang bergabung dalam diskusi lewat telepon. Ia mengatakan anak-anak akan diberi vaksin yang benar.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Zaskia Adya Mecca Kesal Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu

30 Januari 2018

Zaskia Adya Mecca Kesal Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu

Pemain film Zaskia Adya Mecca mengaku anak ketiganya juga menjadi korban vaksin palsu.

Baca Selengkapnya

Cek 39 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Versi BPOM

12 Desember 2017

Cek 39 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Versi BPOM

Desember 2016 hingga November 2017, BPOM menemukan 39 obat tradisional dengan bahan kimia obat. Versi BPOM, 28 dari 39 produk tidak memiliki izin edar

Baca Selengkapnya

Produsen Vaksin Palsu Divonis 4 Tahun Bui dalam Pencucian Uang

16 November 2017

Produsen Vaksin Palsu Divonis 4 Tahun Bui dalam Pencucian Uang

Pengadilan juga merampas harta senilai Rp 1,2 miliar milik kedua produsen vaksin palsu, berupa rumah, tanah, dan kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya

Aksi Memelas Suami-Istri Pembuat Vaksin Palsu di Depan Hakim

25 Oktober 2017

Aksi Memelas Suami-Istri Pembuat Vaksin Palsu di Depan Hakim

Jaksa meyakini aset tanah dan bangunan milik kedua terdakwa dihasilkan dari bisnis vaksin palsu.

Baca Selengkapnya

Suami-Istri Produsen Vaksin Palsu Dituntut 6 Tahun Penjara

18 Oktober 2017

Suami-Istri Produsen Vaksin Palsu Dituntut 6 Tahun Penjara

Suami-istri produsen vaksin palsu, Hidayat dan Rita, dituntut penjara enam tahun dan diminta mengembalikan aset bernilai miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya

Kata Penggugat Setelah Sidang kasus Vaksin Palsu Ditunda 3 Pekan

18 Oktober 2017

Kata Penggugat Setelah Sidang kasus Vaksin Palsu Ditunda 3 Pekan

Penggugat kecewa sidang perdana kasus vaksin palsu ditunda tiga pekan lamanya.

Baca Selengkapnya

Sidang Vaksin Palsu dengan Sederet Tergugat Digelar Hari Ini

18 Oktober 2017

Sidang Vaksin Palsu dengan Sederet Tergugat Digelar Hari Ini

Setahun berlalu, sidang perdana kasus vaksin palsu dengan sederet tergugat digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Jakarta, hari ini.

Baca Selengkapnya

Sidang TPPU, Pasutri Terpidana Vaksin Palsu Dicecar Soal Rumah  

21 Agustus 2017

Sidang TPPU, Pasutri Terpidana Vaksin Palsu Dicecar Soal Rumah  

Suami-istri terpidana kasus vaksin palsu, Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina, menjalani sidang kasus dugaan TPPU.

Baca Selengkapnya

Cara Baru Pembiayaan Vaksinasi

25 April 2017

Cara Baru Pembiayaan Vaksinasi

Pada Juli 2016, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa vaksin pertama untuk mencegah demam berdarah tersedia untuk masyarakat di seluruh dunia yang berusia 9 sampai 60 tahun. Ini berita baik bagi Indonesia, tempat demam berdarah mempengaruhi lebih dari 120 ribu orang dengan beban biaya US$ 323 juta (sekitar Rp 4,3 triliun) setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Penghuni Rumah Pembuat Salep Palsu Tak Kenal Tetangga  

7 April 2017

Penghuni Rumah Pembuat Salep Palsu Tak Kenal Tetangga  

Tetangga di sekitar rumah itu kerap mencium aroma pewangi pel lantai.

Baca Selengkapnya