Amankan Pengiriman Batu Bara, Ini Dua Pertimbangan Pemerintah  

Reporter

Jumat, 15 Juli 2016 04:45 WIB

Menlu Retno LP Marsudi usai rapat koordinasi Crisis Center di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, 14 Juli 2016. TEMPO/Hans Yo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemerintah sedang menjajaki sejumlah pilihan yang akan diambil dalam rangka mengamankan jalur ekonomi laut dari tindakan kriminal, seperti perompakan kapal.

"Dijajaki, apakah penentuan koridor laut atau penggunaan Sea Marshal (personel bersenjata)," ujar Retno seusai rapat Crisis Center di gedung Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Kamis, 14 Juli 2016.

Pilihan yang akan diambil, menurut Retno harus menunggu hasil komunikasi antara Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Menteri Pertahanan Malaysia serta Filipina, yang akan berlangsung pekan depan di Kuala Lumpur.

"Kami masih menunggu pendalaman dari Pak Menhan, apa yang mau diusulkan banyak sekali," ujar Retno.

Untuk pilihan pertama, yaitu pengamanan koridor laut, Retno menyebut sudah ada dasar persetujuan yang jelas dari ketiga negara.

"Patroli terkoordinasi sudah jelas, tinggal implementasi. Tapi perlu pembahasan teknis."

Pilhan kedua, menurut Retno, lebih eksploratif. "Mengenai penempatan Sea Marshal, dalam rapat, ada satu panduan internasional di bawah International Maritime Organization (IMO) yang kita lihat."

Retno menyebut panduan tersebut menyangkut aspek pengamanan kapal niaga. Pembahasannya melibatkan Kementerian Perhubungan.

Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan membenarkan pemerintah kini punya dua opsi.

"Kapal yang menyuplai batu bara ke Filipina itu 15 persennya kapal tunda (tugboat) dan 85 persen kapal besar. Jadi yang 15 ini kita atur supaya aman," ujar Luhut di depan kantornya, Kamis.

Luhut mengatakan sudah ada jalur yang aman untuk dilalui kapal batu bara. "Memang sedikit lebih jauh. Nah, kadang kapal-kapal itu nakal dan memotong (memakai jalur pintas), akhirnya kena (perompak). Itu yang ingin didisiplinkan."

Dia sependapat dengan Retno bahwa penempatan personel bersenjata harus dipertimbangkan sesuai dengan ketentuan IMO. Luhut sempat menyampaikan personel bersenjata itu bukan berupa anak buah kapal yang dilatih senjata, melainkan individu yang ditugaskan secara khusus.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

5 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

6 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

6 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

7 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

8 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

12 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

13 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

18 hari lalu

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.

Baca Selengkapnya

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

27 hari lalu

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

Israel mengkonfirmasi telah menemukan jenazah seorang sandera Hamas yang tewas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

27 hari lalu

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

Keluarga para sandera warga negara Israel akan ke Gedung Putih pada 8 April 2024. Joe Biden mendesak agar ada kesepakatan dengan Hamas.

Baca Selengkapnya