Kenapa Longsor di Jawa Tengah Rentan Korban?

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 14 Juli 2016 23:16 WIB

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz

TEMPO.CO, Semarang - Setelah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkilah daerahnya kekurangan peralatan sistem peringatan dini (early warning system) sehingga longsor yang terjadi sejumlah daerah di Jawa Tengah menimbulkan korban, kini pejabat di bawahnya punya alasan lain. “Provinsi Jawa Tengah belum memiliki data baru tentang pemetaan desa awan longsor,” ujar Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Teguh Dwi Paryono dalam Rapat Evaluasi Penanggulangan Bencana, Kamis 14 Juli 2016.


Teguh mengatakan, Jawa Tengah masih menggunakan data pemetaan yang dilakukan pada kurun waktu antara 2002 hingga 2010. “Kami belum mengevaluasi pada posisi tahun 2016, karena evaluasi dilakukan antara lima sampai tujuh tahun,” kata dia.


Padahal selama 2016 ini sudah terjadi puluhan kasus longsor. Dinas ESDM Jawa Tengah mencatat bencana longsor itu terjadi pada April ada 20 kejadian longsor, Mei ada 15 kejadian dan Juni ada 18 kejadian. Yang cukup parah terjadi pada pertengahan Juni lalu di Purworejo, Banjarnegara dan Kebumen yang mengakibatkan meninggalkan puluhan warga.


Selain itu, sebelum longsor yang terjadi di Purworejo, Banjarnegara, dan Kebumen itu, Gubernur Ganjar mengakui Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memberi peringatan akan terjadinya hujan lebat pada 18,19, dan 20 Juni 2016. Menurut dia, saat mendengar informasi peringatan itu, jajaran di pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah melakukan konsolidasi. “Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah juga sudah bergerak berkoordinasi dengan TNI, PMI, Badan SAR dan lain-lain,” katanya 21 Juni 2016.


Tapi, ujarnya, pemerintah Jawa Tengah yang dia pimpin tak tahu daerah yang longsor. “Karena early warning system masih kurang,” ujarnya berkilah. Menurut Teguh Dwi Paryono, hingga 2016, instansinya baru memasang 38 alat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah baru memasang 14 alat. “Padahal, EWS ini sangat dibutuhkan,” kata Teguh. Teguh tak menjelaskan ketersediaan perangkat sistem peringatan dini di daerah yang dilanda longsor pada Juni 2016 itu.


Advertising
Advertising

ROFIUDDIN

Berita terkait

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

15 jam lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

1 hari lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

1 hari lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

3 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

5 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

10 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

10 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

11 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

17 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

21 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya