TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek akhirnya membeberkan 14 rumah sakit yang menjadi penerima vaksin palsu. Selain itu, dia juga mengungkapkan delapan bidan dan klinik yang turut menggunakan vaksin tersebut.
"Sudah disepakati oleh Bareskrim Mabes Polri, untuk diungkap," kata Nila dalam rapat bersama Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 17 Juli 2016.
Baca: Menteri Nila Umumkan 14 Rumah Sakit Penerima Vaksin Palsu
Nila kemudian memaparkan slide persentasi yang memuat semua fasilitas pelayanan kesehatan dan bidan yang menggunakan vaksin tersebut.
Delapan bidan itu adalah Lia di Kampung Pelaukan, Sukatani, Cikarang, Bekasi; Lilik, Perum Graha Melati, Tambun, Bekasi; Klinik Tabina, Perum Sukaraya, Sukatani, Cikarang, Bekasi; Iis, Perum Seroja, Bekasi; Klinik Dafa DR, Baginda, Cikarang, Bekasi; Mega, Puri Cikarang, Bekasi. Makmur, Sukaresmi, Cikarang, Bekasi; M. Elly Novita, Ciracas, Jakarta Timur; dan Klinik dr Ade Kurniawan, Rawa Belong, Slipi, Jakarta Barat.
Bidan M. Elly Novita membeli vaksin palsu tersebut dari distributor Kartawinata alias Ryan. Adapun Klinik dr Ade mendapat dari Seno. Sedangkan, enam bidan dan klinik lainnya mendapat vaksin dari tersangka Juanda (CV Azka).
Baca juga: Soal Vaksin Palsu, DPR Desak Pemerintah Beri Sanksi Tegas
Modus yang dilakukan para tersangka sama. Mereka menawarkan vaksin dengan cara memberikan daftar harga.
AHMAD FAIZ
Berita terkait
Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024
44 hari lalu
Pendaftaran SATU Indonesia Awards dibuka mulai 4 Maret - 4 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaKorea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda
47 hari lalu
Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.
Baca SelengkapnyaPilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay
56 hari lalu
Berikut ini perkiraan sejumlah menu makan siang gratis ala Prabowo-Gibran....
Baca SelengkapnyaMakan Siang Gratis Dipatok Rp 15 Ribu Per Anak, di Bandung dan Jatinangor Bisa Makan Apa?
59 hari lalu
Program makan siang gratis akan dipatok dengan harga 15 ribu per anak. Bisa makan apa di Bandung dan Jatinangor?
Baca SelengkapnyaBujet Rp 15 Ribu per Anak untuk Makan Siang Gratis, di Yogyakarta Bisa Makan Apa?
59 hari lalu
Menkes Budi Gunadi Sadikin sebut bujet Rp15 ribu per anak untuk makan siang gratis sesuai kalau di Yogyakarta. Bisa dapat menu apa?
Baca SelengkapnyaRibuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?
27 Februari 2024
Ribuan dokter magang lakukan mogok di Seoul, Korea Selatan, apa masalahnya?
Baca SelengkapnyaKemenkes Soroti Jam Kerja KPPS yang Overtime, Berikut Aturan Jam Kerja Normal
22 Februari 2024
Kemenkes merilis sebanyak 84 orang petugas KPPS meninggal karena kelelahan saat bertugas. Jam kerja dinilai melebihi ambang batas kerja normal.
Baca SelengkapnyaAwal Mula Penetapan 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional
25 Januari 2024
Penetapan Hari Gizi Nasional bermula tahun 1950 saat Menkes Dokter J Leimena mengangkat Prof. Poorwo Soedarmo yang dikenal dengan Bapak Gizi Indonesia
Baca SelengkapnyaPentingnya Peran Masyarakat Ikut Cegah Keluarga Terkena Demam Berdarah Dengue
18 Januari 2024
Mengatasi masalah demam berdarah dengue harus menjadi urgensi. Peran serta masyarakat ikut cegah DBD sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaRagam Inovasi Teknologi Kesehatan dari Itera, Tongkat Tunanetra hingga Boneka Terapi
18 Januari 2024
Rektor Itera menyebut banyak inovasi yang telah dibuat oleh dosen dan mahasiswanya untuk bidang kesehatan.
Baca Selengkapnya