WNI Disandera di Lahad Datu, Keluarga Berangkat ke Sabah  

Reporter

Rabu, 13 Juli 2016 19:46 WIB

Ilustrasi. windowstorussia.com

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Muhammad Iqbal mengatakan pemerintah terus berkomunikasi dengan perusahaan Malaysia yang mempekerjakan awak kapal penangkap ikan LLD 113/5/F. "Hari ini salah satu pihak keluarga (diberangkatkan) ke Sabah untuk ketemu dengan pemilik kapal," ujar Iqbal saat ditemui di kompleks Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Juli 2016.

Tiga WNI asal Kecamatan Tanjung Bunga, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, itu diculik kelompok Abu Sayyaf saat berlayar di perairan Lahad Datu, Sabah, 9 Juli lalu. Mereka adalah Theodorus Kopong, Emanuel Arkiang, dan Lorens Koten.

Pada prinsipnya, kata Iqbal, pemerintah Malaysia, termasuk perusahaan kapal yang bersangkutan, harus punya andil lebih dalam penyelesaian kasus ini. "Soal tanggung jawab, kami terus berkomunikasi dengan mereka (perusahaan) dan terus menge-push, memastikan mereka bertanggung jawab," tutur Iqbal.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, pada Senin lalu, menyampaikan tiga WNI yang diculik itu punya izin kerja sah di Malaysia. Hal itu dikonfirmasi juga oleh Kepolisian Lahad Datu. Menurut dia, penyandera sudah menghubungi pemilik kapal di Lahad Datu melalui salah satu WNI yang disandera pada 10 Juli 2016.

Setelah memastikan kebenaran penyanderaan, Kemlu RI langsung berkoordinasi dengan KBRI Kuala Lumpur, Konsulat Tawau, KBRI Manila, dan Konsulat Davao untuk memantau perkembangan kasus tersebut.

Penyanderaan itu menambah daftar hitam pelayaran WNI di perairan internasional. Sebelumnya, pada 21 Juni 2016, terjadi perompakan di perairan Sulu, Filipina Selatan, terhadap kapal Charles 001 berbendera Indonesia. Saat itu, tujuh WNI disandera dua kelompok pada waktu yang berbeda.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meyakini semua kejadian itu dilakukan kelompok radikal yang sama, yaitu Abu Sayyaf. Pada Senin, 10 Juli 2016, dia mengatakan tiga WNI yang baru diculik di Lahad Datu sudah dibawa ke Filipina.

YOHANES PASKALIS


Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

5 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya