Penanganan Vaksin Palsu Dinilai Lambat, DPR Bentuk Panja?  

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 13 Juli 2016 19:30 WIB

Dede Yusuf. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat Dede Yusuf mengatakan komisinya berencana membentuk panitia kerja untuk mengusut kasus penjualan vaksin palsu. Rencana pembentukan panja ini mencuat karena kinerja satuan tugas penanggulangan vaksin palsu dinilai lambat. “Kalau belum cukup, publik belum dapat informasi, bisa diteruskan panja,” katanya di DPR, Rabu, 13 Juli 2016.

Dede menjelaskan, panja segera dibentuk apabila jawaban soal kasus vaksin palsu dari Kementerian Kesehatan, Bareskrim, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan belum memuaskan. DPR akan menggelar rapat lanjutan besok untuk mendengarkan jawaban satuan tugas penanggulangan vaksin palsu.

Dede mengatakan jawaban yang diminta di antaranya seputar nama-nama rumah sakit yang diduga terlibat pendistribusian vaksin palsu dan sikap tegas pemerintah terhadap rumah sakit yang terlibat. Selain itu, DPR ingin mengetahui langkah konkret satgas menanggulangi peredaran vaksin palsu. Satgas terdiri atas Kementerian Kesehatan, BPOM, dan Bareskrim.

Dede menilai, penjelasan Kementerian Kesehatan soal vaksin palsu masih mengambang. Dia berujar, sebenarnya Kementerian Kesehatan sudah memiliki data pihak mana saja yang terlibat dalam pendistribusian vaksin palsu itu. Namun Bareskrim Mabes Polri tidak membolehkan pemerintah menjelaskan data ini dengan alasan masih dalam penyidikan polisi.

Meski begitu, panja bisa batal dibentuk apabila satgas penanggulangan vaksin palsu memberikan informasi dan langkah konkrit terkait dengan penanganan kasus vaksin palsu ini. “Poinnya, itikad baik pemerintah seperti apa, mau tidak memberi tahu?” kata Dede.

Rapat kerja hari ini antara Komisi IX DPR dan Kementerian Kesehatan membahas anggaran Kementerian Kesehatan untuk periode 2017.

Namun DPR sepakat menunda pembahasan tersebut dan mendahulukan membicarakan vaksin palsu. Dede mengatakan pembahasan anggaran sudah memiliki jadwal dan bisa diputuskan sebelum masa reses. Ia menilai, masih ada waktu pembahasan anggaran selama 7 hari kerja.


DANANG FIRMANTO




Berita terkait

Real Count KPU Dapil Jabar 2 33 Persen: Cucun PKB Tinggalkan Perolehan Dede Yusuf hingga Aher

18 Februari 2024

Real Count KPU Dapil Jabar 2 33 Persen: Cucun PKB Tinggalkan Perolehan Dede Yusuf hingga Aher

Politikus PKB Cucun Ahmad Syamsurijal mendominasi dalam perolehan suara real count sementara Komisi Pemilihan Umum di daerah pemilihan Jawa Barat 2

Baca Selengkapnya

Depak Pengurus Pramuka Andalan Nasional, Budi Waseso Digugat

2 Juli 2023

Depak Pengurus Pramuka Andalan Nasional, Budi Waseso Digugat

Pemberhentian sejumlah pengurus pramuka oleh Komjen Pol Budi Waseso berujung tuntutan ke PTUN. Sidang pertama akan dilaksanakan pada Rabu pekan depan.

Baca Selengkapnya

Rieke Dyah Pitaloka sampai Mulan Jameela, Selebritas yang Sudah Jadi Anggota DPR

16 Mei 2023

Rieke Dyah Pitaloka sampai Mulan Jameela, Selebritas yang Sudah Jadi Anggota DPR

Bacaleg 2024 diramaikan selebritas. Sebelumnya beberapa artis sudah menjadi anggota DPR periode 2019-2023, Rieke Dyah Pitaloka sampai Mulan Jameela.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Tegaskan Kurikulum Bisa Disesuaikan dengan Kondisi Sekolah

31 Oktober 2022

Dede Yusuf Tegaskan Kurikulum Bisa Disesuaikan dengan Kondisi Sekolah

Kalau tidak mampu dengan kurikulum yang baru, bisa menjalankan kurikulum yang lama.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf: Indonesia Butuh 1 Juta Guru

4 Agustus 2022

Dede Yusuf: Indonesia Butuh 1 Juta Guru

Kemendikbudristek akan membuka lowongan untuk memenuhi kebubutuhan 1 juta guru hingga 2024.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Desak Kenaikan Tarif Masuk Pulau Komodo Ditunda: Kaget dan Prihatin

1 Agustus 2022

Dede Yusuf Desak Kenaikan Tarif Masuk Pulau Komodo Ditunda: Kaget dan Prihatin

Tarif anyar masuk ke Pulau Komodo berlaku mulai hari ini, 1 Agustus 2022.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Wisudawan Terbaik untuk Program Doktor di Universitas Padjadjaran

9 Mei 2021

Dede Yusuf Wisudawan Terbaik untuk Program Doktor di Universitas Padjadjaran

Dede Yusuf meraih predikat wisudawan terbaik untuk program Doktor Ilmu Administrasi Perminatan Administrasi Publik.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Sistem Olahraga Nasional, Kemenpora Bakal Minta Masukan Suporter

13 April 2021

Revisi UU Sistem Olahraga Nasional, Kemenpora Bakal Minta Masukan Suporter

Kemenpora ingin soal suporter masuk dalam daftar inventarisasi masalah pada revisi UU Sistem Olahraga Nasional.

Baca Selengkapnya

Krisdayanti Meminta Netizen Tak Persoalkan Dirinya di Rangkaian Pernikahan Aurel

26 Maret 2021

Krisdayanti Meminta Netizen Tak Persoalkan Dirinya di Rangkaian Pernikahan Aurel

Krisdayanti menjelaskan, ia pertama kali mendengar Aurel berhubungan dengan Atta Halilintar pada Januari tahun lalu saat melakukan kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya

Rapat Bareng Nadiem, Dede Yusuf Singgung Generasi Rebahan

18 Maret 2021

Rapat Bareng Nadiem, Dede Yusuf Singgung Generasi Rebahan

Dede Yusuf meminta Mendikbud Nadiem Makarim mewajibkan pelajaran olahraga. Agar tak ada generasi rebahan.

Baca Selengkapnya