Pawai Dokar Hias dan Lebaran Ketupat di Bangkalan

Reporter

Rabu, 13 Juli 2016 17:47 WIB

Ilustrasi delman hias. Dok.Tempo/Zulkarnain

TEMPO.CO, Bangkalan -- Lebaran ketupat di Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, selalu meriah. Setiap tahun, tepat hari ke-7 lebaran Idul Fitri, warga di tiga desa: Jaddih, Parseh dan Bilaporah kompak menggelar pawai dokar hias keliling desa.

Kali ini, pawai diikuti 30-an peserta. Namun seiringan kian pesatnya dunia industri, peserta tidak lagi didominasi dokar yang jadi ikon pawai jalanan ini. Pikap, sepeda motor hingga dorkas juga turut ambil bagian. Satu persamaannya, apa pun moda transportasi yang digunakan, wajib dihias menggunakan kertas minyak.

Sebuah Dokar misalnya, dihias sedemikian rupa, sehingga tampilannya mirip sebuah kendaraan perang tank. Ada juga sepeda motor yang bodi ditutupi pelepah pohon salak. Hingga sebuah mobil pikap butut yang seluruh bodinya ditutupi kertas hvs.

Abbas, salah satu panitia pawai, menuturkan, tidak hanya berkeliling, panitia juga menyediakan lima hadiah kepada lima peserta pawai paling kreatif dan unik menghias dokar. "Lewat kegiatan ini, dokar harus tetap lestari," kata dia, Rabu, 13 Juli 2016.

Setelah pawai usai, panitia juga menyediakan hiburan pentas musik orkes dangdut. Melihat kemeriahannya, butuh biaya besar untuk penyelenggaraan. Menurut Abbas, dana pawai bersumber murni dari sumbangan masyarakat. Mereka yang dimintai sumbangan adalah pemilik toko di Pasar Jaddih, para perantauan yang sedang pulang kampung dan masyarakat mampu lainnya. "Karena ada yang menyumbang, makanya acara ini selalu digelar tiap tahun," ujar dia.

Tradisi pawai dokar hias sudah ada sejak tahun 1960-an. Namun baru ditata lebih serius termasuk diadakan lomba pada 1985. "Kebetulan, lomba pertama dokar hias, saya ketua panitianya," kata Imam Syafii. Dia putra asli Desa Jaddih, anak mantan kepala desa. Kini Imam jadi Dosen di Unesa Surabaya. "Waktu saya kecil, pawai ini sudah ada dan selalu meriah," ujar Imam.

Dulu, tutur Imam, peserta pawai hanya cikar dan dokar. Cikar adalah alat angkit hasil bumi ditarik sapi, sedangkan dokar alat angkut orang ditarik kuda. Kini cikar sudah sudah punah. "Di Jaddih, sekarang paling hanya tersisa satu atau dua orang masih pakai cikar," ujar dia.

Selain untuk melestarikan tradisi, menurut Imam tujuan lain pawai tersebut adalah pemberdayaan pemuda desa. Sebelum tahun 1985, saat lebaran ketupat kebanyakan pemuda Jaddih mencari hiburan ke desa lain. Aktivitas itu, kerap menimbulkan keributan dengan pemuda desa lain. Sebab itu, saat pawai dikelola oleh panitia khusus, Imam banyak melibatkan pemuda desa. "Sampai sekarang," ungkap dia.

Namun pawai ini bikin macet. Sebab Rute pawai melintasi jalan utama desa yang padat lalu lintas. Pawai berlangsung di tengah lalu lalang kendaraan umum. "Ke depan panitia harus mencari solusi, agar pawai tidak bikin lalu lintas macet," Imam menyarankan.


MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

KPK Tahan Bupati Bangkalan dalam Kasus Korupsi Lelang Jabatan

7 Desember 2022

KPK Tahan Bupati Bangkalan dalam Kasus Korupsi Lelang Jabatan

KPK memastikan telah menahan para tersangka korupsi lelang jabatan di Pemkab Bangkalan. Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron termasuk di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Bangkalan Akan Bangun Kawasan Wisata Halal di Kaki Jembatan Suramadu

5 April 2022

Bangkalan Akan Bangun Kawasan Wisata Halal di Kaki Jembatan Suramadu

Pengembangan wisata halal di Bangkalan itu merupakan bagian dari upaya menciptakan objek wisata yang Islami sekaligus merawat tradisi dan budaya.

Baca Selengkapnya

Penyekatan dan Swab di Suramadu Ditiadakan, Bupati Bangkalan: Kami Fokus ke Hulu

23 Juni 2021

Penyekatan dan Swab di Suramadu Ditiadakan, Bupati Bangkalan: Kami Fokus ke Hulu

Efektifnya SIKM ini menjadi salah satu pertimbangan lain peniadaan pos penyekatan di Suramadu.

Baca Selengkapnya

Tokoh Madura Sesalkan Perusakan Posko Penyekatan di Suramadu

19 Juni 2021

Tokoh Madura Sesalkan Perusakan Posko Penyekatan di Suramadu

Video perusakan posko penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya viral di sejumlah media sosial. Tokoh Madura minta pelaku ditindak secara hukum.

Baca Selengkapnya

Bupati Bangkalan Cerita ke Mahfud Md Santri 3 Pesantren Kabur saat Mau Tes Swab

16 Juni 2021

Bupati Bangkalan Cerita ke Mahfud Md Santri 3 Pesantren Kabur saat Mau Tes Swab

Mahfud Md ingin menggunakan pendekatan lokal. Ia meminta bantuan para kiai untuk menyadarkan masyarakat soal bahaya Covid-19.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Pariwisata Madura Protes: Memangnya Madura Terjangkit Covid-19 Semua?

16 Juni 2021

Asosiasi Pariwisata Madura Protes: Memangnya Madura Terjangkit Covid-19 Semua?

Penerapan tes swab antigen di Jembatan Suramadu yang hanya dari Madura menuju Surabaya ini merupakan bentuk diskriminasi kepada warga Madura.

Baca Selengkapnya

Uji Varian Covid-19 dari Bangkalan, Peneliti Kesulitan Menyimpulkan

15 Juni 2021

Uji Varian Covid-19 dari Bangkalan, Peneliti Kesulitan Menyimpulkan

Spesimen virus penyebab Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, baru sebatas diduga ada kemiripan dengan spesimen dari Kudus, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

PPKM Mikro Diperpanjang 15-28 Juni 2021, Tempat Ibadah di Zona Merah Ditutup Selama 2 Pekan

14 Juni 2021

PPKM Mikro Diperpanjang 15-28 Juni 2021, Tempat Ibadah di Zona Merah Ditutup Selama 2 Pekan

Pemerintah kembali menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM mikro, yang berlaku pada 15-28 Juni 2021.

Baca Selengkapnya

Menkes Budi: Varian Delta dari India Mendominasi di Kudus, DKI Jakarta, dan Bangkalan

14 Juni 2021

Menkes Budi: Varian Delta dari India Mendominasi di Kudus, DKI Jakarta, dan Bangkalan

Menkes Budi menyebut varian Delta dari India memang sudah menyebar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panglima TNI Minta Petugas di Lapangan Terus Pantau Kasus Corona

12 Juni 2021

Panglima TNI Minta Petugas di Lapangan Terus Pantau Kasus Corona

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta anak buahnya terus memantau perkembangan kasus Corona.

Baca Selengkapnya