Macet Parah di Cipali, Kalla: Kami Terlalu Optimis

Reporter

Rabu, 13 Juli 2016 06:05 WIB

Kendaraan pemudik mengantre di gerbang tol Cipali, Palimanan Cirebon, Jawa Barat, 9 Juli 2016. Mendekati berakhirnya musim libur Lebaran para pemudik mulai memadati arus balik yang diprediksi pada H+3 dan H+4 Lebaran. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Jakarta - Pada saat rapat kabinet persiapan Lebaran 2016, Pemerintah telah membahas sejumlah opsi solusi dan kebijakan untuk meminimalkan kemacetan selama arus mudik dan arus balik. Dari opsi yang ada, pemerintah berkeyakinan jalan tol baru Pejagan-Brebes, Jawa Tengah, dapat menjadi solusi. Namun, kenyataannya opsi yang diambil salah.

"Kami terlalu yakin dan optimistis dengan jalan tol baru itu dapat membantu. Ternyata masyarakat berpikiran sama, semua orang yakin, akhirnya bertumpuklah itu sehingga terjadilah musibah," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Jakarta, Selasa, 12 Juli 2016.

Dia menjelaskan sesungguhnya Pemerintah telah membahas berbagai usulan pada saat rapat kabinet tersebut. Salah satu usulan Wapres adalah dengan menjual karcis tol di satu pintu, sehingga pintu tol bebas dilewati oleh pengendara.

"Kalau dihitung, itu memerlukan waktu 15 detik bagi orang untuk membayar tol, apalagi kalau menukar uang. Nah, kalau sejuta dikali 15 detik, sudah 15 juta detik hilang (pemberhentian di gerbang tol). Kalau dia hanya punya 15 gerbang, sudah berapa waktu bisa dihemat karena itu, tinggal lempar saja itu karcis. Tetapi itu tidak dilakukan juga," jelasnya.

Selain itu, ada pula usulan untuk memberlakukan nomor kendaraan ganjil dan genap dalam melakukan perjalanan mudik. Misalnya, kendaraan dengan plat nomor genap diatur untuk melakukan perjalanan pada Sabtu dan Senin; kemudian kendaraan dengan plat nomor ganjil pada Minggu dan Selasa. Namun hal itu perlu dikaji lebih dalam lagi efektivitasnya, mengingat semakin banyaknya kendaraan pribadi yang dipakai masyarakat untuk mudik Lebaran.

Terkait adanya belasan pemudik meninggal akibat kelelahan di perjalanan karena macet, Wapres mengatakan Pemerintah meminta maaf atas kejadian itu dan akan melakukan evaluasi. "Pemerintah sudah berusaha melayani sebaik-baiknya dan masyarakat yakin akan itu (tol baru), tetapi semua orang terlalu yakin. Jadi lain kali harus diatur lebih baik lagi," ujarnya.

ANTARA | RINA W

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

9 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

10 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

12 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

13 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

24 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

24 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

24 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

25 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

25 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

42 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya