Tiga Warga NTT yang Disandera Berasal dari Tanjung Bunga  

Reporter

Selasa, 12 Juli 2016 15:35 WIB

Ilustrasi. windowstorussia.com

TEMPO.CO, Kupang - Tiga warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang disandera di Malaysia ternyata berasal dari Kecamatan Tanjung Bunga, Flores Timur. Tiga warga NTT yang disandera itu ialah Theodorus Kopong, Emanuel Arkiang, dan Lorens Koten.

"Saya minta keluarga tetap tenang. Mereka sudah menerima kabar mengenai anggota keluarganya yang diculik tersebut," kata Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Selasa, 12 Juli 2016.

Penyanderaan itu terjadi pada 9 Juli 2016. Tiga WNI ini tengah berada di kapal penangkap ikan berbendera Malaysia di perairan Velda Sahabat, Lahad Datu, Malaysia. Sekitar pukul 23.30, kapal disergap speedboad yang ditumpangi lima pelaku bersenjata api. Dari tujuh anak buah kapal, tiga disandera, sementara empat lainnya dibebaskan. Penculik membawa tiga sandera tersebut ke perairan Tawi-tawi, Filipina Selatan.

Tiga warga yang disandera adalah Emanual Arakian Maran, 46 tahun, yang sesuai dengan KTP berasal dari Desa Lewohala, Kecamatan Ile Mandiri. Namun alamat dia yang sebenarnya adalah Desa Laton Liwo I, Kecamatan Tanjung Bunga.

Selanjutnya, Lorensius Lagadoni Koten, 34 tahun, asal Desa Laton Liwo I, Kecamatan Tanjung Bunga. Alamat di KTP tertulis Desa Nobo, Kecamatan Ile Bura. Theodorus Kopong Koten, 46 tahun, juga berasal dari Desa Laton Liwo I, Kecamatan Tanjung Bunga. Namun alamat yang tertera di KTP adalah Desa Adobala, Kecamatan Kelubagolit.

Frans mengaku telah menggelar rapat dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah NTT, dan hasilnya telah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo dengan tembusan ke Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. "Kami sudah bersurat ke Presiden," katanya.

Kecamatan Tanjung Bunga merupakan daerah terpencil paling timur di Pulau Flores. Daerah itu masih dianggap terisolasi. Jaringan telekomunikasi pun masuk ke kecamatan tersebut.

Sementara itu, Kepolisian Lahad Datu telah mengkonfirmasi penyanderaan ini. Ketiga ABK yang disandera adalah WNI yang punya izin kerja sah di Malaysia. Pada 10 Juli 2016, penyandera sudah menghubungi pemilik kapal di Lahad Datu melalui ABK yang disandera.

Menanggapi peristiwa tersebut, Kementerian Luar Negeri berkoordinasi dengan KBRI Kuala Lumpur, Konsulat Tawau, KBRI Manila, dan Konsulat Davao untuk memantau perkembangan kasus itu. Konsulat Tawau kemudian mengirim staf teknis kepolisian untuk berkoordinasi.


YOHANES SEO



Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

4 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

5 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

5 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

6 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

8 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

11 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

12 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

18 hari lalu

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.

Baca Selengkapnya

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

26 hari lalu

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

Israel mengkonfirmasi telah menemukan jenazah seorang sandera Hamas yang tewas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

27 hari lalu

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

Keluarga para sandera warga negara Israel akan ke Gedung Putih pada 8 April 2024. Joe Biden mendesak agar ada kesepakatan dengan Hamas.

Baca Selengkapnya