Walikota Bandung, Ridwan Kamil berpose dengan sepedanya di ruang Bandung Command Centre, Balaikota Bandung, Jawa Barat, 12 April 2016. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Bandung - Jika berjalan-jalan di seputaran Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Anda pasti akan melihat banyak pengamen model baru berkostum pahlawan super dan tokoh-tokoh kartun, seperti Iron Man, Captain America, Hello Kitty, hingga hantu jadi-jadian, seperti Valak, kuntilanak, sampai pocong. Mereka mencari nafkah dari uang pemberian pengunjung yang mengajak berfoto.
Semakin banyak pengamen cosplay, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil justru memberikan dukungan. "Saya dukung dan saya tidak melarang," aku Ridwan Kamil saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Senin, 11 Juli 2016.
Selain mendukung, Ridwan Kamil bahkan mendorong agar cosplayer bisa menjadi salah satu tujuan wisata Kota Bandung. Selain di Jalan Asia Afrika, pengamen cosplay juga sudah merambah Taman Teras Cikapundung yang belakangan ini menjadi ikon tujuan wisata Kota Bandung.
"Ini akan menjadi tantangan Bandung mengelola wisata. Cosplay ini kelihatannya akan menjadi keunikan wisata Kota Bandung," ujar Emil—panggilan Ridwan.
Ridwan Kamil pun tidak khawatir jika nantinya pusat-pusat wisata Kota Bandung dibanjiri cosplayer. Menurut dia, hukum pasar akan menentukan nasib masing-masing pengamen. Artinya, pria yang akrab disapa Emil ini menuntut agar para cosplayer lebih kreatif dalam menampilkan kostum-kostum.
"Nanti juga pada bosan. Semakin kreatif, semakin lebih mirip, orang semakin senang," bebernya.
Ridwan Kamil mengaku mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh para cosplayer. Salah satu yang dipuji adalah Suster Ngesot. "Yang paling inovatif itu Suster Ngesot. Kebayang harus ngesot terus," ujarnya berkelakar.
