Lima Gunungan Grebeg Syawal Itu Ludes Diarak

Reporter

Kamis, 7 Juli 2016 18:56 WIB

Seorang abdi dalem mengarahkan rombongan pembawa Gunungan Wedok (perempuan) pada acara kirab Grebeg Syawal di halaman Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, 18 Juli 2015. Setelah semua gunungan selesai dikirab dan diodakan, warga langsung berebutan untuk mendapatkan isi dari gunungan tersebut. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Jakarta - Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak lima gunungan Grebeg Syawal yang diusung para abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ke Masjid Gedhe Kauman, Kamis, ludes dalam sekejap diperebutkan oleh ratusan warga yang menunggu di halaman masjid bersejarah itu.

Dalam "Grebeg Syawal" Tahun Jimawal 1949 itu, tujuh gunungan berisi aneka hasil bumi diarak ratusan prajurit dari Siti Hinggil Keraton Yogyakarta. Lima di antaranya menuju Masjid Gedhe, sementara dua gunungan lainnya menuju Kantor Kepatihan, dan Puro Pakualaman.

Beberapa waktu setelah selesai didoakan oleh penghulu Keraton Ngayogyakarta di serambi masjid itu, ratusan warga yang sudah menunggu langsung berlari memperebutkan isi gunungan itu. Kelima gunungan itu habis dalam sekejap.

Sugiarti (67) warga Bandung, Jawa Barat mengaku antusias dengan isi gunungan itu, setelah selama lima tahun tidak dapat berjumpa dengan upacara Grebeg Syawal.

Kendati hanya mampu meraih dua batang dari bambu dengan segumpal ketan merah di ujungnya, Sugiarti mengaku senang. Apa yang didapatkannya itu ia yakini membawa keberkahan hidup.

"Akan saya bawa pulang ke Bandung, untuk keberkahan," kata Sugiarti yang ditemani dua cucunya.

Berbeda dengan Agung (48) warga Patuk, Kota Yogyakarta yang berhasil mendapatkan empat lonjor kacang panjang. Bagi Agung kacang panjang itu dipercaya dapat digunakan untuk "tolak bala" atau penolak mala petaka.

"Selain sebagai adat acara ini patut dilestarikan karena memberi daya tarik bagi wisatawan. Setiap acara grebeg, baik syawal, maulud, maupun besar yang diadakan Keraton saya selalu ikut," katanya yang mengaku akan menggantungkan kacang panjang yang ia peroleh di atas pintu rumah.

Tepas Keprajuritan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Enggar Pikantoko menjelaskan Grebeg Syawal merupakan perayaan telah selesainya bulan Ramadhan.

Secara historis, menurut dia, lima gunungan berisi hasil bumi yakni Gunungan Wadon, Lanang, Gepak, Pawuhan, dan Bromo merupakan simbol sedekah raja kepada rakyatnya sekaligus wujud rasa syukur raja kepada Allah SWT.

"Grebeg selalu diselenggarakan bersamaan memperingati hari-hari besar Islam. Selain saat Idul Fitri, grebeg juga diadakan saat Idul Adha, serta Maulud Nabi," kata Enggar.





ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

24 April 2017

Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

Warga Muhammadiyah dan umat Islam se-Indonesia, kata dia, akan memulai salat tarawih pada Jumat malam 26 Mei 2017 mendatang.

Baca Selengkapnya

Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

11 April 2017

Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

Gubernur DKI menjelaskan, pasokan beras, telor, minyak, daging, dan cabai aman menjelang Ramadan.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

16 Maret 2017

Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan 1438 Hijriah/2017 Masehi jatuh pada 27 Mei.

Baca Selengkapnya

Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

21 Juli 2016

Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

Momentum Ramadan berhasil mendongkrak pembiayaan FIF Group Balikpapan, tercatat penyaluran pinjaman meningkat 20% dibanding.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

13 Juli 2016

Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

Ini merupakan perayaan kultural masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

13 Juli 2016

Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

Sebelum menjatuhkan sanksi tegas, Badan Kepegawaian Riau bakal melakukan verifikasi terlebih dulu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

12 Juli 2016

Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

Jumlah kursi mencakup kereta reguler, kereta tambahan, dan kereta yang disediakan dalam kondisi fluktuatif.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

11 Juli 2016

Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

Hotel-hotel di Bandung tak terisi penuh selama libur lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

11 Juli 2016

Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

Kementerian Perhubungan hanya menangani transportasi berbasis udara, laut, kereta api, serta angkutan umum jalan raya.

Baca Selengkapnya

Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

11 Juli 2016

Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

Depok menjadi daya tarik orang luar untuk masuk ke kota tersebut.

Baca Selengkapnya