Menteri Agama: Karena Tak Ada Satu pun Melihat Hilal...  

Reporter

Senin, 4 Juli 2016 19:43 WIB

Kementerian Agama menggelar konferensi pers penentuan 1 Syawal 1437 H, Jakarta, 4 Juli 2016. TEMPO/Maya Ayu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Saifudin mengumumkan 1 Syawal 1437 H/2016 jatuh pada Rabu, 6 Juli. Pengumuman itu disampaikan seusai sidang isbat di kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, pada Senin petang, 4 Juli 2016.

Lukman menjelaskan, berdasarkan laporan dalam sidang yang baru saja selesai, 1 Syawal 1437 H jatuh pada lusa, Rabu, 6 Juli 2016. "Karena tak ada satu pun yang melihat hilal, maka Ramadan digenapkan 30 hari," katanya.

Dalam sidang isbat, kata Lukman, dipaparkan bahwa posisi hilal berada di bawah ufuk. Ia menyebutkan posisi hilal di seluruh Indonesia saat ini berada di antara -2 derajat 45 menit dan -0 derajat 49 menit.

Sidang isbat memaparkan kondisi hilal di 90 titik. Dari laporan di seluruh titik itu, semua mengatakan hilal belum tampak. "Selain Sumatera Barat dan Aceh, tak ada satu pun yang melihat hilal," katanya. Posisi kedua wilayah itu terlalu barat sehingga hilal mustahil terlihat.

Lukman mengatakan keputusan ini sudah disetujui semua peserta forum. "Maka besok Selasa kita masih puasa," ucapnya.

Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Ali Taher bersyukur atas putusan ini. Ia berharap keputusan ini dapat menyatukan semua elemen masyarakat dengan merayakan Idul Fitri secara bersamaan. "DPR tak ada kata lain selain bersyukur," katanya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin sepakat dengan Ali. Ia berharap ketetapan ini bisa dimanfaatkan untuk memperkuat ukhuwah islamiah di antara umat muslim seluruh Indonesia. "Insya Allah umat Islam ke depan sebagai unsur utama akan menjadi kekuatan yang menyatukan," katanya.

Sidang isbat itu dihadiri anggota Komisi VIII DPR, ahli astronomi, ahli falak, beberapa pemimpin masjid Islam, duta besar negara sahabat atau perwakilan, dan Tim Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama.

Dalam sidang itu, anggota Badan Hisab-Rukyat, Cecep Nurwendaya, memaparkan hasil observasinya. Menurut dia, belum ada hilal yang terlihat dari pos observasi bulan Pelabuhan Ratu hingga Senin, 4 Juli 2016. Rukyat atau melihat hilal dilakukan untuk menentukan kapan jatuhnya 1 Syawal, saat pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri.

Cecep mengatakan tinggi hilal baru mencapai -0,78 derajat. "Hilal yang kita lihat ini sejatinya bukan hilal," katanya. Ketinggian hilal yang negatif menunjukkan bulan berada di bawah matahari, artinya bulan tenggelam lebih dulu daripada matahari. Sementara hilal awal bulan, letaknya selalu positif.

Cecep mengatakan hilal yang terlihat di Pelabuhan Ratu itu adalah bulan tua di akhir Ramadan. Ia menyebutkan bulan tua tak hanya terlihat di Pelabuhan Ratu, tapi juga di semua wilayah Indonesia. "Semua wilayah Indonesia memiliki ketinggian negatif (hilalnya)," ujarnya.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

11 hari lalu

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

12 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

23 hari lalu

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.

Baca Selengkapnya

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

24 hari lalu

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?

Baca Selengkapnya

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

25 hari lalu

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama

Baca Selengkapnya

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

26 hari lalu

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

29 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

34 hari lalu

Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

Kemenag mewajibkan calon pengantin ikut bimbingan perkawinan. Jika tidak, pengantin tak bisa mencetak buku nikah.

Baca Selengkapnya

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

43 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

Tercapai tiga rekomendasi yang disepakati 13 PTKH.

Baca Selengkapnya