Politikus PDIP Ini Minta Pengedar Vaksin Palsu Dihukum Mati

Reporter

Senin, 4 Juli 2016 08:34 WIB

Contoh vaksin palsu yang disita polisi, 23 Juni 2016. TEMPO/Rezki

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Arteria Dahlan minta pelaku dan pengedar vaksin palsu dihukum mati. Dia pun meminta pemerintah mencabut izin fasilitas pelayanan kesehatan yang terbukti bersalah dalam kasus vaksin palsu tersebut.

"Direktur rumah sakit maupun petugas pengadaan dan dokter serta tenaga kesehatan yang terbukti terlibat pidanakan saja seberat-beratnya. Kalau perlu dihukum mati. Jadi jangan ragu dan saatnya kita bersikap," kata Arteria dalam keterangan tertulisnya, Senin, 4 Juli 2016.

Arteria menilai, perbuatan pelaku vaksin palsu sangat biadab dan tidak berperikemanusiaan. "Masa alasan komersial bisa mengalahkan nilai kemanusiaan?" tuturnya. Karena itu, menurut dia, pelaku vaksin palsu seharusnya tidak dikenakan sanksi hukuman selama 20 tahun penjara.

Menurut Arteria, pelaku vaksin palsu tersebut telah merusak generasi muda Indonesia. Dia berujar, perbuatan para pelaku vaksin palsu bukan hanya merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Kesehatan, UU Perlindungan Konsumen, dan UU Pencucian Uang. "Ini serious and extra ordinary crime."

Selain itu, Arteria berujar, kasus vaksin palsu ini dapat menjadi ancaman yang serius bagi nasib bangsa di masa depan. Karena itu, dia ingin agar penegak hukum memberikan hukuman yang setimpal. "Sehingga efek jeranya tidak hanya bagi pelaku melainkan menjadi pembelajaran bagi masyararakat."

Arteria juga beranggapan, kasus vaksin palsu telah menimbulkan keresahan di masyarakat. "Hal ini mampu men-distrust pemerintah dalam konteks melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Ke mana negara? Apalagi berlangsung sejak 2003 dan kita menjadi big market," katanya.

Anggota Komisi II ini pun menambahkan, seluruh pihak terkait harus bertanggung jawab dengan mencuatnya kasus vaksin palsu ini, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan. "Pimpinan BPOM mesti mengevaluasi diri. Kalau merasa tidak bisa kerja ya mundur," ujarnya.

Arteria juga meminta pemerintah segera mengumumkan hasil investigasi peredaran vaksin palsu yang mencakup jenis vaksin, fasilitas pelayanan kesehatan yang terlibat, cakupan peredaran, maupun korban. "Untuk segera dan sedapat mungkin dilakukan upaya pemulihan," ujarnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Zaskia Adya Mecca Kesal Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu

30 Januari 2018

Zaskia Adya Mecca Kesal Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu

Pemain film Zaskia Adya Mecca mengaku anak ketiganya juga menjadi korban vaksin palsu.

Baca Selengkapnya

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.

Baca Selengkapnya

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.

Baca Selengkapnya

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.

Baca Selengkapnya

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.

Baca Selengkapnya

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

10 Januari 2018

HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

Hasto Kristiyanto juga menyebut PDIP dikucilkan dan hanya sekedar menjadi ornamen demokrasi selama 32 tahun Orde Baru.

Baca Selengkapnya