Sandera WNI Terpecah di Dua Kelompok Sempalan Abu Sayyaf

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 2 Juli 2016 01:42 WIB

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, seusai mendapat tanda kehormatan Bintang Yudha Dharma Utama dari negara di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, 28 Juni 2016. Proses penyematan dilakukan oleh Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan membenarkan bahwa 7 warga negara Indonesia yang disandera, kini kembali terpecah dalam dua kelompok sempalan Abu Sayyaf. "Sampai saat ini kami dengar dibagi, ada yang 4 dan 3," ujar Luhut di kantornya, Jumat, 1 Juli 2016.

Informasi terkait para WNI, menurut Luhut, masih bersumber dari intelejen Filipina. Namun, informasi itu juga terpantau oleh intelejen Indonesia, seperti Badan Intelejen Negara (BIN) dan Badan Intelejen Strategis (Bais)."Di mana saja mereka, saya belum ingin berspekulasi. Biar ini semua berjalan, baru nanti kita lihat," tutur Luhut.

Luhut tak menampik bahwa dirinya mendapat informasi terkait posisi dua kelompok yang berpencar di perairan Sulu, Filipina Selatan tersebut."Saya belum ingin membuka semua, karena menyangkut keselamatan."

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa para WNI sebelumnya berada di lokasi yang sama, di daerah Panamao, Kepulauan Sulu. Namun, pada 1 Juli 2016, 3 WNI dibawa ke arah selatan, ke sebuah pulau bernama Lapac.

"Mereka dipisah. Kenapa? Tak tahu, itu taktik saja," ujar Ryamizard usai rapat koordinasi di kantor Luhut, Jumat malam.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo membenarkan informasi terkait posisi WNI. Namun, Gatot mengatakan bahwa TNI belum bergerak. Mereka tak akan masuk ke Filipina tanpa persetujuan dan prosedur yang jelas."Kalau ada hitam di atas putih, saya tanda tangan bersama angkatan bersenjata Filipina, baru benar. Selain itu, tanpa perintah presiden saya tidak akan lakukan," kata Gatot.

Posisi TNI, seperti yang juga dikonfirmasi Luhut, adalah bersiaga di perbatasan Indonesia-Filipina.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

4 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

5 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

6 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

6 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

8 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

11 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

12 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

18 hari lalu

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.

Baca Selengkapnya

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

26 hari lalu

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

Israel mengkonfirmasi telah menemukan jenazah seorang sandera Hamas yang tewas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

27 hari lalu

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

Keluarga para sandera warga negara Israel akan ke Gedung Putih pada 8 April 2024. Joe Biden mendesak agar ada kesepakatan dengan Hamas.

Baca Selengkapnya