WNI Disandera, JK: Operasi Militer Langkah Terakhir  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 1 Juli 2016 15:50 WIB

Kapal TB Charles. live.gdeltproject.org

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia masih mengandalkan Filipina untuk menangani penyanderaan yang dialami tujuh warga negara Indonesia. Sikap ini diambil meskipun Filipina telah mengizinkan TNI untuk terlibat dalam penyelamatan para sandera.

"Sekarang masih minta pemerintah Filipina untuk selesaikan sandera," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 1 Juli 2016.

Menurut Kalla, meminta pemerintah Filipina menangani penyanderaan adalah langkah pertama dalam proses pembebasan sandera. Ini juga termasuk melibatkan Filipina bila disepakati adanya proses negosiasi. Namun, bila tidak ada jalan lain, langkah terakhir adalah mengerahkan kekuatan militer dengan persetujuan pemerintah Filipina.

Kalla menegaskan pemerintah Indonesia tidak ingin ada pembayaran tebusan untuk pembebasan sandera. "Kami tidak ingin ada negosiasi dalam bentuk lain," ujar Kalla.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sebelumnya mengatakan Filipina mengizinkan TNI terlibat dalam penyelamatan tujuh warga negara Indonesia yang disandera di perairan Filipina Selatan. "Mereka setuju, ada dasar hukumnya. Konkretnya minggu lalu di Filipina," tutur Ryamizard, Selasa, 28 Juni 2016.

Dia mengatakan kesepakatan itu didapat dari hasil pertemuan Kementerian Pertahanan dengan Menteri Pertahanan Filipina, baik dari pemerintah yang masih berjalan maupun dari pemerintah baru. "Mereka setuju kita masuk ke laut, kemudian soal bagaimana kita ke darat (akan dibahas)," ucap Ryamizard.

Penyanderaan ketiga yang dialami tujuh WNI terjadi pada anak buah kapal tarik Charles 001 milik PT Rusianto Bersaudara. Mereka disandera dalam dua waktu berbeda oleh dua kelompok berbeda, yaitu pada 21 Juni 2016. Para penyandera meminta uang tebusan 200 juta peso atau Rp 60-65 miliar.

AMIRULLAH | YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

4 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

5 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

6 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

6 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

8 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

8 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

9 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

11 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

11 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

12 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya