Presiden Tak Bisa Prediksi Hasil Penerapan Tax Amnesty  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Jumat, 1 Juli 2016 13:10 WIB

Presiden Jokowi menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri acara program pengampunan pajak di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, 1 Juli 2016. Ia meminta kepada para pengusaha untuk membawa kembali dana yang disimpan di negara asing setelah ada payung hukum pengampunan pajak. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan belum bisa membayangkan berapa dana yang bisa kembali ke Indonesia setelah pemberlakuan Undang-Undang Pengampunan Pajak. Ia mengatakan hal itu sulit diukur. Apalagi kesuksesan dua hal itu bergantung pada efek psikologisnya ke pengusaha.

"Kamu mana bisa ngatur psikologis orang. Tanyakan langsung kepada pengusaha-pengusaha kita, jangan tanya ke saya," ujar Presiden Joko Widodo saat dicegat di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, Jumat, 1 Juli 2016.

Hari ini Presiden Joko Widodo mencanangkan program Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty di Ditjen Pajak. Pencanangan ini sekaligus merespons disahkannya UU Pengampunan Pajak oleh DPR. Hadir dalam acara itu para menteri bidang ekonomi dan pengusaha, salah satunya mantan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie.

Adapun program Pengampunan Pajak adalah langkah menghapuskan pajak yang seharusnya terutang dan tidak memberikan sanksi pidana maupun administrasi perpajakan bagi yang selama ini tak membuka seluruh asetnya. Sebagai gantinya, mereka yang mengemplang pajak akan diminta mengungkap harta (deklarasi) serta membayar uang tebusan.

Sejauh ini, diperkirakan ada Rp 11.500 triliun uang warga negara Indonesia yang diparkir di luar negeri atau tax haven untuk bersembunyi dari pajak. Jumlah rekeningnya mencapai 6.000 akun. Apabila mengacu pada target pemasukan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016, pemerintah menargetkan Rp 165 triliun dari pengampunan pajak sebesar 2-5 persen itu.

Presiden Joko Widodo mengatakan program Pengampunan Pajak akan sukses mengembalikan uang ke Indonesia dalam jumlah besar apabila program dan UU Pengampunan Pajak bisa memberikan rasa aman dan kenyamanan kepada pengusaha. Rasa aman dan nyaman itu meliputi kenyamanan berusaha, keamanan menyimpan uang, kepastian hukum, serta kepastian ekonomi.

Presiden Joko Widodo menambahkan, dia sudah memanggil menteri-menteri bidang ekonomi untuk mencari cara memberikan rasa nyaman dan aman tersebut. Salah satu langkah yang sudah dipastikan adalah membuat instrumen investasi bagi uang-uang dari luar itu, seperti reksadana, infrastructure bond, dan surat utang negara.

"Mau… (pengusaha pasti) mau (membawa uang ke Indonesia). Kami kan mengajak baik-baik. Payung hukumnya (UU Pengampunan Pajak) sudah ada, kurangnya apa coba?" kata Jokowi.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

3 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

3 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

5 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

8 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

9 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

12 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

13 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

13 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

14 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

14 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya