Awak Kapal TB Charles: Perompak Menyuruh Baca Syahadat  

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 30 Juni 2016 01:06 WIB

Kapal TB Charles. live.gdeltproject.org

TEMPO.CO, Jakarta - Drama penyanderaan tujuh warga negara Indonesia kru TB Charles tak lebih dari satu jam. Dua kelompok perompak bersenjata berhasil membawa orang, juga sejumlah barang, seperti pakaian, makanan, alat navigasi kapal, dan televisi.

Seorang awak kapal yang selamat, Syahril, masinis IV TB Charles, bercerita, awal kejadiannya pada Selasa, 21 Juni 2016 sekitar pukul 12.30 waktu setempat, kelompok pertama naik ke kapal. Menurut dia, ada dua perahu yang datang dari arah belakang. "Awalnya kapal itu kami kira kapal nelayan biasa, tapi pada jarak sekitar 20 meter dari kapal baru ketahuan mereka perompak, mereka menodongkan senjata," cerita Syahril.

Ditodong senjata laras panjang, kapal tak bisa kabur karena masih menggandeng tongkang Robby 152. "Di atas kapal pun kami menyerah dengan mengangkat tangan," katanya. Sampai akhirnya mereka naik ke dek kapal. Ada sekitar empat orang bersenjata laras panjang. (Baca: Menteri Pertahanan: Operasi Pembebasan Sandera Abu Sayyaf Bisa Setiap Saat)

Dua orang menjaga anak buah kapal dan sisanya menjarah kamar-kamar. "Saat mau membawa tiga orang, ada yang tertinggal," ujarnya. "Kelihatannya satu perompak sempat makan sebelum meninggalkan kapal."

Tiga awak kapal yang dibawa pertama adalah Kapten Fery Arifin, Edy Suryono, dan M. Mahbrur Dahri. Hanya berselang setengah jam, datang lagi tiga kapal lain dari arah belakang kapal. Sama dengan perompak pertama, mereka menodongkan senjata sebelum naik ke kapal. Kali ini seorang awak kapal melepas tongkang atas perintah Robin Piter.

Syahril mengaku tak tahu maksud melepas tongkang tapi untuk meringankan beban agar kapal bisa melaju. "Tapi kan kecepatan tug boat terbatas, mereka bisa mengejar dan naik ke kapal," ujarnya. (Baca: 4 Sandera WNI Bebas, Kesehatannya Akan Diperiksa di RSPAD)

Yang unik pada drama perompakan kedua, sebelum membawa sandera, perompak sempat meminta 10 awak kapal membaca dua kalimat syahadat. "Tak tahu maksudnya, mungkin untuk membedakan awak muslim dan nonmuslim. Tapi semua bisa baca," kata Syahril. Meski demikian, perompak kedua tetap membawa empat kru lain, yakni Ismail, Robin Piter, M. Nasir, dan M. Sofyan.

FIRMAN HIDAYAT

Berita terkait

Kapal Dibajak Lagi, Dua Kapal TNI Siap Serbu Perompak  

16 April 2016

Kapal Dibajak Lagi, Dua Kapal TNI Siap Serbu Perompak  

Jenderal Gatot tak yakin perompak Filipina yang terakhir adalah kelompok Abu Sayyaf.

Baca Selengkapnya

Cara Bebaskan ABK dari Abu Sayyaf, Ini Kata Eks Panglima TNI  

31 Maret 2016

Cara Bebaskan ABK dari Abu Sayyaf, Ini Kata Eks Panglima TNI  

Kenapa Indonesia perlu berkoordinasi dengan Filipina dulu?

Baca Selengkapnya

Lima Perompak Kapal MV Merlin Berhasil Ditangkap

12 November 2015

Lima Perompak Kapal MV Merlin Berhasil Ditangkap

5 orang perompak berhasil ditangkap, sementara 2 orang lagi masih dalam pengejaran.

Baca Selengkapnya

Prajurit TNI AL Menangkap dan Menembak Pencuri Barang Kapal  

12 November 2015

Prajurit TNI AL Menangkap dan Menembak Pencuri Barang Kapal  

Prajurit Komando Armada TNI Angkatan Laut Kawasan Barat menggerebek dan menangkap perampok.

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk Perompak Kapal Thailand  

11 Maret 2014

Polisi Bekuk Perompak Kapal Thailand  

Perompakan itu dilakukan pada Ahad, 2 Maret 2014. Mereka menyandera nakhoda kapal dari Thailand.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Perompak Kapal Berbendera Malaysia

7 Juni 2013

Polisi Buru Perompak Kapal Berbendera Malaysia

Satu orang bajak laut yang masih buron ini diduga memiliki senjata.

Baca Selengkapnya

ANTAM Tunggu Negosiasi Samudera Indonesia  

10 April 2011

ANTAM Tunggu Negosiasi Samudera Indonesia  

Corporate Secretary PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) Bimo Budi Satrio menunggu negosiasi dengan perompak yang menahan 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus di Semenanjung Somalia Afrika 16 Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Bajak Laut Merajalela

21 Januari 2011

Bajak Laut Merajalela

Biro Maritim Internasional (IMB), dalam rilis laporannya pada Rabu lalu, menyebutkan sepanjang 2010 terdapat 445 serangan bajak laut yang sempat menyandera sebanyak 1.181 awak dan penumpang.

Baca Selengkapnya

Selat Malaka Masih Aman dari Perompak  

9 Maret 2010

Selat Malaka Masih Aman dari Perompak  

Markas Besar TNI menyatakan situasi di Selat Malaka saat ini masih aman dari aksi perombakan. Penegasan itu disampaikan menyusul peringatan dari Angkatan Laut Singapura mengenai ancaman perompak di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Sandera Kapal Panama, Perompak Somalia Minta US $ 3 Miliar

10 November 2009

Sandera Kapal Panama, Perompak Somalia Minta US $ 3 Miliar

"Para perompak minta tebusan US $ 3 juta," kata Abdulkadir. Perompak juga mengatakan telah menguasai kapal tersebut selama 10 hari dan kini berada di 60 mil lepas pantai Somalia.

Baca Selengkapnya