Dede Yusuf: Buat Vaksin Palsu Ternyata Mudah  

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 27 Juni 2016 16:22 WIB

Ketua Komisi Ketenagakerjaan DPR Dede Yusuf Macan menerima para buruh yang berunjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR, 1 Mei 2016. Tempo/Arkhelaus

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat Dede Yusuf mengatakan pemerintah lalai dalam pengawasan obat-obatan sehingga beredar vaksin palsu di sejumlah tempat. Padahal Undang-Undang Nomor 36 tentang Kesehatan menegaskan bahwa masalah pengadaan, pengawasan, dan distribusi obat-obatan serta vaksin merupakan tanggung jawab pemerintah.

"Jadi pasti ada kelalaian di fungsi pengawasan," katanya di gedung DPR, Jakarta, Senin, 27 Juni 2016. Menurut Dede, kasus ini ditengarai sudah berlangsung sejak 2003. Namun dampak lanjutannya belum diketahui. Sebab, pemerintah diminta menelusuri kasus vaksin palsu ini. "Jangan-jangan hanya puncak gunung es."

Polisi kembali menangkap sejumlah orang yang diduga sebagai distributor vaksin palsu, Senin, 27 Juni. Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Polri menyatakan tersangka diduga membuat vaksin palsu di rumahnya di Kota Bekasi. Polisi sudah menangkap tujuh dari 13 tersangka pembuat, pengedar, dan penjual obat vaksin palsu pekan lalu.

Dede mengatakan, dari tersangka yang tertangkap kemarin, diketahui bahwa produksi vaksin palsu itu sangat mudah. "Gimana dengan industri-industri yang sudah besar lainnya?" ujarnya.

Politikus Partai Demokrat ini menambahkan, bisa saja ada mafia obat-obatan yang mampu memproduksi dengan skala yang jauh lebih besar. "Kami minta pemerintah menarik vaksin yang beredar lalu melakukan booster kembali kepada anak-anak di bawah 2 tahun," tuturnya.

Ia menambahkan, pemerintah telah lalai dalam melakukan fungsi pengawasan. Badan Pengawas Obat dan Makanan menjadi satu-satunya badan yang mengawasi obat yang beredar. Namun ranah BPOM terbatas aturan yang tidak bisa menyidik dan menangkap secara langsung. "Apakah harus ada penguatan di dalam kelembagaan? Apakah undang-undang harus kita ubah?" ucapnya.

Komisi Kesehatan berencana memanggil Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek dan pejabat BPOM.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Real Count KPU Dapil Jabar 2 33 Persen: Cucun PKB Tinggalkan Perolehan Dede Yusuf hingga Aher

18 Februari 2024

Real Count KPU Dapil Jabar 2 33 Persen: Cucun PKB Tinggalkan Perolehan Dede Yusuf hingga Aher

Politikus PKB Cucun Ahmad Syamsurijal mendominasi dalam perolehan suara real count sementara Komisi Pemilihan Umum di daerah pemilihan Jawa Barat 2

Baca Selengkapnya

Badan POM Beri Izin Kalbe Farma Edarkan Obat Anemia Efepoetin Alfa

26 Oktober 2023

Badan POM Beri Izin Kalbe Farma Edarkan Obat Anemia Efepoetin Alfa

Studi ini juga dilakukan di Eropa dan Asia untuk mendukung perluasan izin edar obat bagi pasien cuci darah dan non-dialisis.

Baca Selengkapnya

Depak Pengurus Pramuka Andalan Nasional, Budi Waseso Digugat

2 Juli 2023

Depak Pengurus Pramuka Andalan Nasional, Budi Waseso Digugat

Pemberhentian sejumlah pengurus pramuka oleh Komjen Pol Budi Waseso berujung tuntutan ke PTUN. Sidang pertama akan dilaksanakan pada Rabu pekan depan.

Baca Selengkapnya

Rieke Dyah Pitaloka sampai Mulan Jameela, Selebritas yang Sudah Jadi Anggota DPR

16 Mei 2023

Rieke Dyah Pitaloka sampai Mulan Jameela, Selebritas yang Sudah Jadi Anggota DPR

Bacaleg 2024 diramaikan selebritas. Sebelumnya beberapa artis sudah menjadi anggota DPR periode 2019-2023, Rieke Dyah Pitaloka sampai Mulan Jameela.

Baca Selengkapnya

Temuan Zat Pemicu Kanker, YLKI Minta BPOM Periksa Kandungan Indomie

26 April 2023

Temuan Zat Pemicu Kanker, YLKI Minta BPOM Periksa Kandungan Indomie

YLKI berharap BPOM dapat memastikan apakah mi instan yang dijual di Taiwan juga beredar di Indonesia dan mengandung cemaran etilen oksida.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Tegaskan Kurikulum Bisa Disesuaikan dengan Kondisi Sekolah

31 Oktober 2022

Dede Yusuf Tegaskan Kurikulum Bisa Disesuaikan dengan Kondisi Sekolah

Kalau tidak mampu dengan kurikulum yang baru, bisa menjalankan kurikulum yang lama.

Baca Selengkapnya

BPOM dan Kominfo Pantau Penjualan Online Obat yang Mengandung EG dan DEG

23 Oktober 2022

BPOM dan Kominfo Pantau Penjualan Online Obat yang Mengandung EG dan DEG

BPOM menyatakan selalu melakukan patroli siber karena maraknya penjualan produk obat yang tidak aman.

Baca Selengkapnya

BPOM Catat 133 Obat Sirup Tidak Mengandung EG dan DEG, Aman Sepanjang Sesuai Aturan

23 Oktober 2022

BPOM Catat 133 Obat Sirup Tidak Mengandung EG dan DEG, Aman Sepanjang Sesuai Aturan

BPOM menduga cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol berasal dari empat bahan tambahan yang digunakan dalam obat sirup.

Baca Selengkapnya

Bio Farma Targetkan Vaksin Indovac Lolos Izin BPOM September 2022

22 Agustus 2022

Bio Farma Targetkan Vaksin Indovac Lolos Izin BPOM September 2022

Bio Farma menargetkan vaksin Indovac memperoleh izin penggunaan darurat dari Badan POM pada awal September 2022.

Baca Selengkapnya

Pesan IDI dan BPOM dalam Memilih Kemasan Plastik Makanan

12 Agustus 2022

Pesan IDI dan BPOM dalam Memilih Kemasan Plastik Makanan

Masyarakat diminta memperhatikan label pada kemasan plastik makanan dan minuman sebagai investasi kesehatan untuk jangka panjang.

Baca Selengkapnya