Sisa Kuota Siswa Miskin Bandung Jadi Rebutan  

Reporter

Senin, 27 Juni 2016 10:51 WIB

Orang tua melihat data kuota murid saat pendaftaran peserta didik baru, pada hari terakhir di SMPN 22 Bandung, Jawa Barat, 5 Juli 2014. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Kuota siswa miskin pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2016 tidak merata penuh terisi di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas negeri sederajat. Sisa kuotanya kini diperebutkan hingga ada indikasi lewat cara melanggar aturan.

"Kami mengimbau agar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil konsisten dengan Peraturan Wali Kota Nomor 610 Tahun 2016 tentang PPDB," kata Ketua Forum Aksi Guru Independen (FAGI) Iwan Hermawan.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, kata Iwan, ada upaya dari segolongan masyarakat yang ingin mengubah ketentuan peraturan wali kota tersebut. Khususnya pada jalur penerimaan siswa miskin atau rawan melanjutkan pendidikan (RMP). "Ada desakan agar bangku kosong jalur RMP diisi siswa miskin yang tidak diterima di sekolah lain," ujar Iwan, Ahad, 26 Juni 2016.

Sesuai aturan, menurut Iwan, sisa kuota tersebut dilimpahkan ke jalur akademik. Selain itu, desakan perubahan muncul dari jalur MoU atau jatah khusus bagi warga lingkungan sekitar dua sekolah, yakni SMAN 9 dan 14. Dua sekolah tersebut berlokasi dekat kompleks tentara. "Kuotanya minta ditambah dari ketentuan 10 persen menjadi 20 persen," tuturnya.

FAGI dan sejumlah organisasi pendidikan lain berharap Wali Kota Bandung tidak membuka sedikit pun celah untuk mengubah aturan karena dikhawatirkan menimbulkan kekacauan proses pendaftaran seperti tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana mengatakan pengisian kuota siswa miskin lewat pendaftaran jalur non-akademik pada 15-18 Juni 2016 tidak merata. Ada SMA negeri yang sepi pendaftar, seperti SMAN 3 dan 5, hingga kurang dari 50 persen. Penyebabnya, siswa miskin yang terdekat dengan dua sekolah itu sedikit. "Banyak juga pendaftar ke SMK negeri. Khusus jurusan teknologi informasi, pendaftar melebihi kuota," ucap Elih.

Sisa kuota yang kosong itu akan diperebutkan siswa pendaftar dari jalur akademik. Dinas Pendidikan tidak bisa melimpahkan sisa kuota siswa miskin ke siswa miskin lain yang tidak tertampung karena faktor jarak rumah ke sekolah yang bisa jauh dan menguras uang untuk transportasi.

"Masyarakat juga makin realistis, sehingga memilih sekolah terdekat dan mendaftar ke SMK saja supaya bisa langsung bekerja," ujar Elih.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

3 hari lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

3 hari lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

11 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

21 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

26 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

31 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

57 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya