Menteri Luhut Benarkan Penculikan 7 Awak Kapal Charles  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Jumat, 24 Juni 2016 07:42 WIB

Dua kapal cepat milik pasukan khusus Filipina melaju kencang, untuk mencari sejumlah wisatawan yang diculik oleh kelompok bersenjata. Sejumlah turis tersebut telah menjadi target penculikan para kelompok bersenjata. Davao del Norte, Filipina, 24 September 2015. Jeoffrey Maitem / Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan membenarkan kabar terjadinya penyanderaan terhadap tujuh warga negara Indonesia yang diduga dilakukan kelompok militan Abu Sayyaf. Para WNI tersebut adalah anak buah kapal tarik (tug boat) Charles milik PT Rusianto Bersaudara yang berlayar dari Samarinda, Kalimantan Timur, pada awal Juni lalu.

"Ya benar, kira-kira begitu. Ada tujuh orang dari 13 orang di kapal," ujar Luhut di depan kantornya, Kamis, 23 Juni 2016. Luhut menyebutkan kepastian kabar tersebut didapat dari Kementerian Luar Negeri, Badan Intelijen Negara, dan Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI.

Namun Luhut belum bisa menjelaskan lebih jauh peristiwa yang terjadi di perairan Filipina itu, terlebih soal penyanderanya yang diduga berasal dari pihak Abu Sayyaf. Kabar ini pun sempat diragukan kebenarannya.

Kabar tersebut malah sempat dibantah Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Rabu kemarin. Gatot dengan tegas mengatakan kabar itu tidak benar karena dia sudah mengerahkan tim untuk menelusurinya. Salah satu alasannya adalah sumber penelepon saat dilacak berlokasi di Jakarta dan Bandung.

Luhut memastikan pemerintah akan mencari kejelasan kabar yang berawal dari kesaksian istri salah satu WNI yang disandera tersebut. "Karena ini beritanya naik-turun, kan. Terus terang saya ingin dalami."

Adapun Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memilih menunda penjelasan isu tersebut hingga Jumat. "Besok (hari ini) baru Kemlu akan memberikan pernyataan (terkait dengan penyanderaan tersebut)," kata Retno kepada Tempo lewat pesan WhatsApp, Kamis malam.

Kabar itu berawal dari kesaksian Dian Megawati Ahmad, istri salah satu ABK kapal Charles bernama Ismail. Dia mengaku sempat ditelepon suaminya yang meminta agar pesan penyandera disampaikan ke pihak perusahaan kapal. Salah satunya menyampaikan tuntutan tebusan hingga 20 juta ringgit.

Kapal Charles berbendera Indonesia itu berlayar ke Filipina pada awal Juni 2016 dengan misi membawa batu bara. Di atas kapal terdapat 13 awak. Kapal itu dijadwalkan kembali ke Samarinda pada Jumat atau Sabtu besok.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

12 hari lalu

TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

13 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

28 hari lalu

Istri Ketua Kampung Bayam Cerita Suaminya Ditangkap Polisi, Seperti Penculikan

Ketua Kampung Bayam, Furqon ditangkap. Warga menyebut penangkapan yang dilakukan Polres Jakarta Utara itu sebagai penculikan.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

29 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Kapolri dan Menko Polhukam Pantau Arus Mudik dari Monas hingga Pelabuhan Merak, Bagaimana Kesiapan Operasi Ketupat 2024?

31 hari lalu

Kapolri dan Menko Polhukam Pantau Arus Mudik dari Monas hingga Pelabuhan Merak, Bagaimana Kesiapan Operasi Ketupat 2024?

Kapolri Listyo Sigit Prabowo lakukan pengecekan arus mudik untuk persiapan pengamanan mudik lebaran 2024 bersama Menko Polhukam Hadi Tjahjanto.

Baca Selengkapnya

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

34 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

35 hari lalu

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

36 hari lalu

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

37 hari lalu

Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka

Baca Selengkapnya

Sempat Maju-Mundur Penetapan Suara Pemilu 2024 oleh KPU, Menko Polhukam Memastikan Tepat Waktu

44 hari lalu

Sempat Maju-Mundur Penetapan Suara Pemilu 2024 oleh KPU, Menko Polhukam Memastikan Tepat Waktu

Tenggat rekapitulasi suara oleh KPU sempat simpang siur hingga Menko Polhukam Hadi Tjahjanto instruksikan akan tepat waktu 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya