Tim Pakar Hukum Laut Ajak Cina Bahas Laut Cina Selatan  

Reporter

Editor

Mustafa moses

Kamis, 23 Juni 2016 09:26 WIB

Pulau buatan yang dibangun Tiongkok di Laut Cina Selatan. businessweek.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah tengah menajamkan rencana membentuk tim pakar hukum laut internasional. Ini dilakukan setelah memanasnya perdebatan mengenai klaim wilayah di sejumlah titik di Laut Cina Selatan. Tim yang dipimpin pakar hukum laut Hasyim Djalal tersebut nantinya akan dikoordinasi Kementerian Luar Negeri.

"Ini isu hukum internasional, harus dibuka komunikasi yang didasari logika (hukum) yang sama," ucap Sekretaris Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri Damos Dumoli Agusman saat dihubungi Tempo, Kamis pagi, 23 Juni 2016.

Damos mengatakan pemerintah Indonesia pun ingin memperjelas maksud pemerintah Cina, yang menyebutkan istilah overlapping claim, tradisional fishing ground, dan 9 dashed line (9DL). Pasalnya, rujukan tersebut, ujar Damos, tak mengacu pada hukum internasional yang berlaku.

"Selama ini kan selalu kami tagih apa sih maksudnya 9DL itu, tapi tidak ada penjelasan resmi," tutur Damos.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menginisiasi pembentukan tim tersebut dalam rangka menyelesaikan masalah Laut Cina Selatan.

Tim itu, kata Luhut, akan membantu memperjelas aspek hukum yang berkaitan dengan zona laut yang diperebutkan pemerintah Cina dan sejumlah negara ASEAN tersebut.

Pembentukan tim tersebut, ucap Luhut, sudah disetujui Presiden Joko Widodo. "Ini soal bagaimana enaknya, agar hubungan kita dengan Tiongkok (Cina) tetap baik tapi kedaulatan tak terganggu."

Pada 17 Juni lalu, kapal ikan Cina, Han Tan Cau bernomor lambung 19038, ditangkap TNI Angkatan Laut atas dugaan illegal fishing di perairan Natuna. Kapal itu diawaki enam pria dan satu wanita berkewarganegaraan Cina.

Penangkapan kapal tersebut lantas diprotes pemerintah Cina, meski tidak secara langsung. Sikap pemerintah Cina terungkap dalam pernyataan yang diunggah ke website resmi Kementerian Luar Cina pada 20 Juni lalu.

YOHANES PASKALIS




Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

6 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

7 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

7 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

13 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

14 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

17 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya